PCNU Babat: Pengurus NU Terlibat Politik Malah Sengsarakan Umat
Editor: EM Mas'ud Adnan
Wartawan: MMA
Minggu, 22 Juli 2018 17:54 WIB
LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Babat H. Sisyanto, SH, MM minta agar Rais Syuriah dan Ketua Tanfidziah PWNU ke depan tidak terlibat politik praktis. ”Itu malah menyengsarakan umat,” kata Sisyanto kepada bangsaonline.com ketika diminta komentar tentang kriteria figur yang layak mimpin NU Jatim ke depan.
Karena itu ia berharap agar Ketua PWNU akan datang adalah sosok yang memperhatikan kepentingan umat. Menurut dia, selain memprioritaskan kemandirian ekonomi NU juga perlu memperhatiakn soal kesehatan. “Karena itu PCNU Babat membangun Rumah Sakit NU (RSNU),” kata Sisyanto. Padahal PCNU Babat baru berdiri dan pengurusnya dilantik tiga tahun lalu, tepatnya 27 Juli 2015.
BACA JUGA:
Mitos Khittah NU dan Logika Kekuasaan
Kembangkan Kewirausahaan di Lingkungan NU, Kementerian BUMN Teken MoU dengan PBNU
Konflik Baru Cak Imin, Istri Said Aqil Mundur dari PKB, Akibat Khianat saat Muktamar NU?
Emil Dardak Dukung Muktamar NU ke-35 di Surabaya
Konferensi Wilayah Nahdlatul Ulama (Konferwil NU) Jawa Timur bakal digelar pada 28 – 29 Juli 2018 di Pesantren Lirboyo Kediri. Konferwil NU ini akan diikuti 45 Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se-Jawa Timur.
Yang menarik, hampir semua Rais dan Ketua PCNU merasa jengah dengan keterlibatan PWNU ke dalam politik praktis. Selain itu banyak yang berharap PWNU dipimpin oleh sosok yang secara finansial mandiri terutama karena mampu secara ekonomi.
Sebelumnya, Rais Syuriah PCNU Sumenep KH Taufiqurrahman menegaskan bahwa NU ke depan harus dipimpin oleh sosok yang secara ekonomi mampu sehingga tidak menjadikan NU sebagai komoditas. ”Agar tak menjual NU,” tegas Kiai Taufiqurrahman kepada bangsaonline.com, Selasa malam (17/7/2018).
Simak berita selengkapnya ...
sumber : MMA