Homogenitas Ancam Bhinneka Tunggal Ika, ISCS Gelar Bincang Budaya
Editor: Nur Syaifudin
Wartawan: Yudi Arianto
Sabtu, 14 Juli 2018 20:57 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Institute for Syriac Culture Studies (ISCS) menggelar "Bincang-bincang Budaya bersama Dr Bambang Noorsena", di lantai 4 GPIP Eben Heizer Surabaya, Jumat (13/7) malam.
Acara mengusung tema, "1400 Cakra (1478 M): Apakah yang terjadi? Misteri Runtuhnya Majapahit dan Perubahan Peta Politik Abad XV M (Sirna Ilang Kertaning Bhumi)". Tema tersebut dipilih Bambang karena menurutnya, para founding fathers bangsa Indonesia menganggap kerajaan Majapahit itu adalah model National State. Negara yang meliputi wilayah-wilayah yang lebih luas dari sekadar negara kedaerahan.
BACA JUGA:
Kunjungi Gereja di Malam Natal Bersama Forkopimda dan FKUB, Ini Pesan Pj Wali Kota Kediri
Cegah Ajaran Radikalisme Melalui Medsos, Polresta Sidoarjo Perkuat Barisan Netizen
Cegah Radikalisme, BNPT dan FKPT Jatim Gelar Kenduri Desa Damai
Prof Siti Zuhro: Intoleransi Datang dari Elite
"Negara yang bisa menaungi perbedaan agama, ras, suku, adat istiadat dan bahasa. Bukan negara yang berdasarkan pada satu agama, satu golongan atau satu suku," terangnya.
Bambang menambahkan, Negara Indonesia dibangun dari keberagaman suku, bahasa dan agama yang dirangkum dalam semboyan "Bhinneka Tunggal Ika".
Ia melihat langit kebangsaan Indonesia sudah mulai menipis, di mana keberagaman/kebhinekaan sudah mulai tidak didengung-dengungkan lagi.
Simak berita selengkapnya ...