Sumamburat: Antara Kesempatan dan Hasrat | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Sumamburat: Antara Kesempatan dan Hasrat

Editor: Redaksi
Wartawan: ----------
Rabu, 11 Juli 2018 12:45 WIB

Suparto Wijoyo

Oleh: Suparto Wijoyo*

SEPENDARAN cahaya itu menyembulkan sungging senyum dan lelehan air mata haru yang tumpah di bentara mayoritas Muslimat Jawa TImur pada tanggal 27 Juni 2018 sore hari. Malamnya semakin larut dalam bisikan yang menggemakan komat-kamit doa syukur atas kemenangan paslon nomor 1 dalam kontestasi yang dilansir hasilnya oleh lembaga survei.

Hasil hitung cepat itu membinarkan wajah emak-emak yang tengah menunjukkan kehebatannya dalam menghantar Ketua Umum mereka untuk bertahta. Hasil hitung cepat itu semakin kukuh dengan hasil rekapitulasi KPU tertanggal 7 Juli 2018 di Grand City, Surabya, dengan hasil final Khofifah Indar Parawansa – Emil E. Dardak mendapatkan 10.465.218 suara yang setara dengan 53,55%, sementara Saifullah Yusuf – Puti Guntur Soekarno meraup 9.076.014 suara alias 46,45%.

Hasil itu dikawal dengan waspada untuk membahasakan rasa gelisah atas kemampuan pemimpinnya. Gelisah yang disemat agar KIP amanah dengan suara yang dipersembahkan kepadanya. Tentu saja para politikus dengan parpolnya sangatlah bermakna dan mereka semua juga berjuang tanpa kenal lelah. Saya menyaksi betapa kaum perempuan bangkit untuk memenangkan KIP, dari ragam parpol yang membopongnya.

Kisahnya memang para pendukung paslon senantiasa membentuk kerumunan melantunkan “pujian” dan “nyanyian” selaksa tengah mempersiapkan diri memasuki gelanggang pertarungan besar. Hari-hari mendatang diformulasi menjadi saat-saat yang menguras tenaga dalam panggung “menanti pelantikan” 12 Februari 2019.

Segala bentuk janji yang diformat dalam visi-misi yang ditebarkan separti “benih kehidupan” yang menentukan kelangsungan hayat siapa saja yang musti diwujudkan. Pilkada diterima sebagai “angkot demokrasi” untuk memperjalankan rakyat menuju titik kumpul menggapai harapan. KIP memang digendong wes wayahe dengan tetap menyadari bahwa aktor dibaliknya adalah tokoh penting, Pakde Karwo, Gubernur Jawa Timur, Dr H Soekarwo.

Kemenangan KIP adalah hasil dari proses panjang sejak 2008 di kala mengikuti “pertandingan babak” awal pilgub Jatim. Ikut bertanding sebanyak tiga kali telah memberikan gambaran betapa “kuatnya daya tanding KIP”: tak kenal lelah, tak kenal putus asa”. Setiap laganya layak diunggah dengan bobot yang mencerminkan gumpalan kiprahnya.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

Sumber: Suparto Wijoyo

 

sumber : Suparto Wijoyo

Berita Terkait

Bangsaonline Video