Dubes Arab Saudi Siap Masuk NU, Bantah Mau Pindah Makam Rasulullah | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Dubes Arab Saudi Siap Masuk NU, Bantah Mau Pindah Makam Rasulullah

Senin, 08 September 2014 19:50 WIB

Dubes Arab Saudi Mustafa Ibrahim Al-Mubarak saat bertemu Ketua Umum DPP PKB A Muhaimin Iskandar dan para kiai PKB di Graha Gus Dur Jl Raden Saleh 9 Jakarta. Foto: DPP PKB

JAKARTA(BangsaOnline)Ideologi Pemerintah Arab Saudi jelas Wahabi. Dalam paham Wahabi jelas banyak bertentangan dengan paham Nahdlatul Ulama yang bertumpu pada Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja). Wahabi melarang keras istighotsah dan berdoa di makam, termasuk makam para Nabi. Mereka menghukumi syirik (menyekutukan Tuhan). Sementara dalam paham mendoakan para Nabi di makamnya justeru menjadi tradisi kuat.

Karena itu menarik ketika Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Mustafa Ibrahim Al-Mubarak, mengaku sangat hormat kepada pendiri Hadratussyaikhh Hasyim As’ari. “Bahkan kalau saya diminta sebagai anggota kehormatan saya siap. Dan saya sangat mengapresiasi buku karangan yang ditulis dengan Bahasa Arab yang memuat tentang KH Hasyim As’ary dan Islam di Indonesia,” kata Mustafa Ibrahim Al Mubarak dalam pertemuan tertutup dengan Ketua Umum DPP A Muhaimin Iskandar dan sejumlah kiai di Graha Gus Dur Jl Raden Saleh No. 9 Jakarta, Senin (8/9/2014).

Mustafa menegaskan bahwa hubungan baik umat Islam di antara kedua Negara (Indonesia dan Arab Saudi) sangat tertarik dengan Islam di Indonesia, terutama kepada para ulamanya yang mengajarkan tentang keberagaman.

Mustafa Ibrahim Al-Mubarak bersilaturahmi ke kantor DPP untuk mengklarifikasi isu pemindahan makan Nabi SAW. Dia menegaskan bahwa kabar tersebut sama sekali tidak benar.

"Itu hanya isu belaka dan hal itu tidak mungkin terjadi," ujar Mustafa usai pertemuan itu. 8/9/2014).

Dalam kesempatan ini Mustafa menegaskan komitmen Pemerintah Arab Saudi untuk tetap menjaga keutuhan makam sesuai dengan wasiat Rasulullah. Pemerintah Arab Saudi dan Raja Abdullah Bin Abdul Aziz juga tidak memiliki pemikiran untuk memindahkan makam Nabi Muhammad SAW. “Jangankan membiarkan membongkar menyentuh saja tidak diperbolehkan,” tegasnya.

Muhaimin Iskandar yang di dampingi Ketua Dewan Syuro KH Aziz Mansyur, KH Ghofur, KH Mukhlas, KH Maman Imanulhaq, Andi Muawiyah Ramly, Marwan Ja’far, Imam Nahrawi, dan Yusuf Mujenih, tampak lega mendengar langsung penjelasan dari wakil pemerintah Arab Saudi.

"Pertemuan ini penting untuk menjelaskan kepada seluruh umat di Indonesia. Pertama isu itu tidak benar dan kedua tabayyun antara kami dan Pemerintah Arab Saudi agar semua umat Islam bisa membangun kepercayaan," ungkap Muhamin.
Isu pemindahan makam atas usulan seorang akademisi Arab Saudi tersebut muncul di media Inggris The Independent, yang kemudian dikutip sejumlah media lain. Makam tersebut terletak di Masjid Nabawi, kota Madinah, Arab Saudi.

"Pertemuan ini sangat penting, saya hadir atas undangan Muhaimin dan ulama untuk memberi penjelasan. Raja Abdullah yang memiliki kehormatan menjaga dua kota suci, bagaimana mungkin berani menyentuh apalagi memindahkan makam itu, itu adalah informasi yang tidak benar, mari kita kuburkan berita itu," ungkap Mustafa Ibrahim Al Mubarak.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

Sumber: website DPP PKB/kompas.com/okezone.com

 

sumber : website DPP PKB/kompas.com/okezone.com

Berita Terkait

Bangsaonline Video