Meski Tak Lagi Ngetren, Mahasiswa PGSD UM Tetap Jalankan Usaha Lukis Pasir | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Meski Tak Lagi Ngetren, Mahasiswa PGSD UM Tetap Jalankan Usaha Lukis Pasir

Editor: Choirul
Wartawan: -
Jumat, 20 April 2018 22:28 WIB

Indah... foto: istimewa

SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Haryo Anggit (20) mahasiswa jurusan PGSD UM (Universitas Negeri Malang) ini menunjukkan kreativitasnya lewat dari pasir pantai dan bangunan. Meski tren sudah berubah, Haryo mengungkapkan tak takut lawan arus dan harus lebih inovatif.

Berawal dari kegemaran melukis sejak SMA, usaha lukis pasir milik Haryo kini mulai banyak diminati. Sudah lebih dari 2 tahun berjalan, Haryo mengaku jika seni lukis pasir merupakan suatu hal yang unik dengan bahan yang mudah di dapat tanpa takut kekurangan stok.

“Iya soalnya buat tren yang beda kak, terus menurutku dari pasir itu unik, juga bahannya mudah didapat dan stoknya tidak akan habis,” ucapnya.

Ketika ditanya mengenai peluang bisnis di bidang usahanya, Haryo menegaskan bahwa ia tidak takut untuk melawan arus. Meski lukis pasir sudah tidak menjadi tren saat ini, ia tetap melanjutkan usahanya. Tak hanya menerjang arus membabi buta, ia menuturkan bahwa akan terus berinovasi dan berkreasi sehingga usahanya tidak tenggelam begitu saja.

“Bagi saya, malah kita harus berani melawan arus. Harus berani berbeda, meski begitu juga harus dengan pertimbangan. Misalnya saya juga selalu memperbaiki kualitas produk dan selalu memberi inovasi lebih,” ujarnya.

Mahasiswa jurusan PGSD UM itu menjelaskan, ia mampu membuat sekitar 6 buah setiap bulan dengan harga 100 ribu per buah, dan hal tersebut sudah disesuaikan dengan permintaan pemesan sebelumnya. Haryo mengambil keuntungan hingga 75% dari setiap yang dibuat. “Kebanyakan normalnya minta ukuran 12R itu harganya 100,” ungkap Haryo.

Haryo sendiri mengaku jika pembuatan mampu memakan waktu sekitar 3 hari, dan pasir yang Ia pakai merupakan pasir pantai dan pasir bangunan yang dibeli dari para pengepul. “Pasir yang putih itu dapat dari pantai kak. Kemudian pasir yang hitam itu pasir bangunan tapi pasir pilihan, jadi kualitas pasirnya memang hitam warnanya,” jelas Haryo.

Untuk bahan dasar pembuatan lukis pasir, Haryo menyiapkan bahan seperti lem, kuas, saringan, pigora, pensil, dan beberapa bahan lainnya. Pertama Haryo mengaduk lem dulu dengan ditambahkan air hingga rata. Kemudian membuat sketsa foto sesuai pesanan pada triplek pigora menggunakan pensil.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

Sumber: *Retno A. W

 

sumber : *Retno A. W

Berita Terkait

Bangsaonline Video