Hadang ISIS, Kementerian Agama Gelar Lomba Baca Kitab Kuning
Kamis, 28 Agustus 2014 12:45 WIB
JAKARTA(BangsaOnline)Kontribusi pondok pesantren bagi bangsa sudah tidak terbantahkan. Di era penjajahan, para kiai dan santri pesantren berada di garda depan dalam perjuangan bangsa. Contohnya Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari dan KHA Wahid Hasyim. Pendiri NU dan Pesantren Tebuuireng ini dikenal sebagai pejuang kemerdekaan melawan penjajah sehingga sempat disiksa dan dipenjara.
Di awal kemerdekaan dan sampai sekarang ini, dunia pesantren terus berkiprah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Bahkan tokoh pesantren banyak yang jadi menteri dan bahkan presiden. Contohnya KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang dikenal luas punya komitmen tinggi terhadap bangsa Indonesia.
BACA JUGA:
Menengok Ngabuburit ala Santri Alamatussa'adah Sampang
Taushiah pada Haul Kiai Zaky Ubaid, Kiai Asep Resmikan PPAI Az-Zahrah Pasuruan
Ngabuburit, Santri Ponpes Mambaul Ma'arif Jombang Ngaji Kitab Tafsir Kuno
Modus Baru Salafi-Wahabi, Gunakan Kitab Kuning Serang Amalan NU
Dirjen Pendidikan Islam Nur Syam mengatakan, Kementerian Agama berkomitmen untuk terus mendukung dan mengoptimalkan peran pesantren dalam memperkokoh ideologi bangsa.
Salah satu bentuk komitmennya adalah dengan menggelar Musabaqah Qiraatul Kutub (MQK) secara berjenjang dari tingkat kabupaten, provinsi dan nasional.
"Event tiga tahunan ini menjadi salah satu instrumen Kementerian Agama untuk terus mengembangkan pemahaman Islam," kata Nur Syam di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Kamis (28/8).
Nur Syam mengakui bila tantangan untuk merongrong ideologi bangsa terus datang silih berganti. Dalam 15 tahun terakhir ini misalnya, gerakan transnasional tidak hanya mengancam tetapi juga merongrong ideologi bangsa.
Simak berita selengkapnya ...
sumber : merdeka.com