Ciri Orang Pesantren: Mandiri, Ikhlas-Sederhana, Rasa Keindonesiaan Tinggi
Editor: m mas'ud adnan
Senin, 25 Agustus 2014 16:53 WIB
JOMBANG(BangsaOnline)Menteri agama RI Lukman Hakim Saifuddin menyebut tiga ciri utama alumnus pesantren. Pertama, orang-orang jebolan pesantren bersikap mandiri. Karena sejak kecil mereka sudah terbiasa hidup dalam suasana belajar dan komunitas yang semua dikerjakan sendiri.
Kedua, alumnus pesantren dikenal ikhlas dan sederhana. Karena sejak belajar mereka diajarkan dan ditanamkan nilai-nilai agama tentang kejujuran, keikhlasan dan kesederhanaan.
BACA JUGA:
Tren Santri Belajar di Luar Negeri, Sekarang Peluang Makin Besar dan Tak Terbatas
Ulama NU Aceh Tolak SE Menag soal Toa, PKS Anggap Yaqut Salah Paham Toleransi
Ditanya Dugaan Keterlibatan Menag Gus Yaqut, Bupati Sidoarjo: Udah, Udah, Udah...
Kini Kantor Kemenag se-Indonesia Bisa Dipakai sebagai Rumah Ibadah Sementara, Ini Syaratnya
Ketiga, alumnus pesantren dikenal punya rasa keindonesiaan yang sangat tinggi. Jadi, meski berasal dari berbagai suku, ketika bertemu dan belajar di sekolah mereka saling menghargai. Mereka merasa sebagai bangsa Indonesia. “Ini yang belakangan mulai perlu kita cermati dalam masyarakat,” kata Lukman Hakim Saifuddin saat meresmikan SMA Trensains Pesantren Tebuireng II di Ngoro Jombang. Karena, kata Lukman, belakangan rasa keindonesiaan atau nasionalisme dalam masyarakat kita mulai banyak tergerus akibat ideologi impor. Karena itu, menurut Menag, kontribusi pesantren luar biasa besar dalam masalah rasa keindonesiaan itu. Sebab tokoh-tokoh dan ulama pesantren adalah peolopor utama dalam membangun dan mempertahakan rasa keindonesiaan itu. Contohnya Hadratussyakh Hasyim Asy'ari, KHA Wahid Hasyim dan ulama pesantren lainnya.
Simak berita selengkapnya ...