Penyeragaman Batik Mojokerto Molor
Editor: rosihan c anwar
Wartawan: yudi eko purnomo
Selasa, 19 Agustus 2014 22:03 WIB
MOJOKERTO (bangsaonline) - Upaya penyeragaman batik khas Kota Mojokerto bagi ribuan PNS di lingkup Pemkot Mojokerto molor dari jadwal yang mestinya bulan Juli 2014 Pasalnya, meski diputuskan satu motif dengan teknik batik cap, namun untuk memproduksi batik secara massal yang bakal digarap puluhan perajin batik ini masih menunggu rampungnya cetakan motif batik yang dipesan dari Solo.
“Sekarang masih dalam taraf penggandaan alat batik cap,” kata Sekretaris Diskoperindag UKM Kota Mojokerto, Indah Soelistiowati Andayani, Selasa (19/8).
BACA JUGA:
WBP Lapas Ngawi Berlatih Batik Cap
Gubernur Khofifah Hadiri Puncak Mojo Batik Festival 2023, Ada Tari Kolosal hingga Fashion Show
Hari Batik Nasional 2023, Gubernur Khofifah Terbitkan Surat Edaran
Eloknya Batik Karya Warga Binaan Lapas dan Rutan Kanwil Kemenkumham Jatim yang Mendunia
Menurut Indah, Dekranasda yang diserahi soal desain batik sudah merampungkan tugasnya. Walikota Mas’ud Yunus pun menetapkan satu motif dari beberapa alternatif motif. Namun, Diskoperindag yang selama ini membina perajin batik hanya menjaring sekitar 20 perajin batik dari sekitar 40 perajin batik.
“Tidak semua perajin batik dilibatkan dalam pengadaan seragam batik. Dari sekitar 40 perajin (batik), separuhnya saja yang siap menerima order,” katanya.
Hal itu, lanjut Indah, karena proses pembatikan dengan alat batik cap merupakan hal baru bagi perajin batik Kota Mojokerto yang selama ini bergelut di bidang batik tulis. Perajin yang siap menerima order tentunya yang sudah mulai beradaptasi dengan ketrampilan batik cap. “Ketrampilan membatik dengan cap beda dengan batik tulis. Memang prosesnya lebih cepat, tapi teknisnya juga khusus,” imbuhnya.
Simak berita selengkapnya ...