Dua Warga Mojokerto Meninggal Akibat DBD, Dinkes Ngaku Belum Tahu | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Dua Warga Mojokerto Meninggal Akibat DBD, Dinkes Ngaku Belum Tahu

Wartawan: Soffan
Jumat, 02 Februari 2018 20:59 WIB

Pintu masuk Dusun Kertoharjo, Desa Kintelan, Puri, Mojokerto (kiri) dan Kepala Dusun Kertoharjo Matali (kanan).

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Wabah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Dusun Kertoharjo, Desa Kintelan, Puri, Mojokerto tampaknya kurang perhatian oleh dinas terkait. Dari pantauan BANGSAONLINE.com, di wilayah ini sebanyak delapan orang termasuk anak-anak terkena DBD. Bahkan dalam seminggu terakhir dua di antaranya meninggal dunia.

Kepala Dusun Kertoharjo Matali mengatakan, kedelapan korban DBD di kampungnya antara lain Noer Arif (28), Farhan (8), Fitri (17), Anas (12), Muhammad Rofi (11), Nabila (5), Ali Firdaus (6 bulan) dan Azizi (5).

Menurut dia, para korban sempat menjalani perawatan di empat rumah sakit berbeda. Antara lain RS Dian Husada, RSI Sakinah, RS Gatoel dan RS Reksowaluyo. "Semua yang kena DBD hasil lab trombositnya turun, ada yang 17 (17.000 sel/mm kubik) ada juga yang 59 (59.000 sel/mm kubik)," kata Matali kepada wartawan di rumahnya, Jumat (2/2).

Dari 8 orang yang terkena DBD, lanjut Matali, 2 di antaranya meninggal dunia. Yakni Muhammad Rofi dan Ali Firdaus. "Rofi meninggal seminggu yang lalu, kalau Ali Firdaus kemarin (Kamis, 1/2) jam 9 pagi. Kalau korban yang lain sempat dirawat di rumah sakit, sekarang sudah membaik," ungkapnya.

Upaya pencegahan DBD, kata Matali, telah dilakukan dengan fogging (pengasapan). Pada 7 Januari lalu, warga melakukan fogging secara swadaya.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video