Clorotan Tradisi Unik dari Jombang, Upaya Menangkal Petir | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Clorotan Tradisi Unik dari Jombang, Upaya Menangkal Petir

Editor: Nur Syaifudin
Wartawan: Rony Suhartomo
Jumat, 12 Januari 2018 12:56 WIB

Masyarakat menghadiri tradisi clorotan saat menyambut musim hujan agar mereka terhindar dari sambaran petir. foto: rony suhartomo/ bangsaonline

JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Musim hujan menjadi berkah para petani. Sebab, sawah milik mereka dipastikan tidak akan kekurangan air. Namun, musim hujan juga bisa menjadi petaka, jika disertai petir atau geledek. Karena orang di sawah bisa saja tersambar petir.

Itu pula sebab warga Dusun Banjarsari, Desa Bareng, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang, setiap tahun menjelang musim tanam, selalu menggelar tradisi ‘Clorotan’. Tradisi ini ritual bertujuan menangkal petir dengan cara menyantap secara bersama-sam sejumlah kue, salah satunya kue clorotan, kue khas desa setempat, Jumat (12/1/).

Sejak pagi, warga berkumpul di makam dusun setempat. Di makam dusun itu juga terdapat makam Mbah Kudus, yang tak lain merupakan sesepuh desa. Mbah Kudus ini diyakini sebagai tokoh yang zaman dulu membuka hutan dan kemudian menjadikannya sebuah dusun, disebut Dusun Banjarsari. Warga yang datang membawa bungkusan berisi makanan yang diantaranya kue clorotan.

Selain kue clorotan, yang harus ada dalam bungkusan untuk selamatan itu adalah berondong jagung (pop corn), kue pasung, dan kerupuk. Keempat jenis jajanan mempunyai makna masing-masing. Kue clorotan terbuat dari tepung dicampur gula, kemudian dibungkus janur, atau daun kelapa muda, dibentuk menyerupai terompet. Clorotan sebagai simbol kilat, yang biasanya mendahulu datangnya petir dan guruh. Kemudian ada kue pasung, yang merupakan simbol petir atau.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

 Tag:   budaya jombang

Berita Terkait

Bangsaonline Video