Tafsir Al-Isra 1: Ilmu Malam dan Kupu-Kupu Malam
Wartawan: -
Jumat, 05 Januari 2018 15:24 WIB
Oleh: Dr. KHA Musta'in Syafi'ie M.Ag. . .
Subhaana alladzii asraa bi’abdihi laylan mina almasjidi alharaami ilaa almasjidi al-aqshaa alladzii baaraknaa hawlahu linuriyahu min aayaatinaa innahu huwa alssamii’u albashiiru (1).
BACA JUGA:
Tafsir Al-Anbiya' 48-50: Abu Bakar R.A., Khalifah yang Rela Habiskan Hartanya untuk Sedekah
Tafsir Al-Anbiya' 48-50: Momen Nabi Musa Berkata Lembut dan Keras kepada Fir'aun
Tafsir Al-Anbiya 48-50: Fir'aun Ngaku Tuhan, Tapi Tak Mampu Melawan Ajalnya Sendiri
Tafsir Al-Anbiya' 41-43: Arnoud Van Doorn, Petinggi Partai Anti-Islam yang Justru Mualaf
"Laila", waktu malam, waktu di mana para makhluq - umumnya - pada tunduk dan rehat. Itulah sebabnya, sang guru sufi mewejang para murid agar bangun malam dan mencari pemahaman atas sebuah problem ilmu. “Jika para santri sulit belajar, sulit memahami ilmu tertentu pada siang hari, maka bangunlah malam dan pelajarilah, insya Allah diberi kemudahan oleh Allah SWT”.
Simak berita selengkapnya ...