ISNU Jombang Sesalkan Ujian Madrasah Aliyah Diduga Berisi Soal Khilafah
Wartawan: Rony Suhartomo
Rabu, 06 Desember 2017 19:52 WIB
JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Sebuah foto soal ujian akhir semester ganjil Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kabupaten Jombang yang beredar di media sosial, mendadak ramai diperbincangkan publik, Rabu (06/12/2017).
Sebab, daftar pertanyaan dan pilihan jawaban dalam lembar soal terbitan Kementerian Agama melalui Kelompok Kerja Madrasah Aliyah (KKMA) ini dinilai mengarah pada ajaran ormas Hizbut Tahrir Indonesa (HTI) yang sudah dibubarkan pemerintah.Ajaran HTI yang dikenal menolak Pancasila dan bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia.
BACA JUGA:
Keluhkan Dugaan Pungli, Puluhan Warga Jombang Geruduk Cabdindik Jatim
Gubernur Khofifah Resmikan MTs Sains Salahuddin Wahid di Jombang
Kecewa Nepotis, Islah Bahrawi Tuding Jokowi Berperilaku seperti Khalifah
Hari Ibu, Ratusan Murid PAUD di Jombang Basuh Kaki Ibunda
Kepala lembar soal itu menunjukkan bahwa soal merupakan bagian dari ujian mata pelajaran Fiqih, diperuntukkan bagi kelas XII IPA/IPS, dan dilaksanakan mulai pukul 09.30 sampai 11.00 WIB pada Selasa, 05 Desember 2017.
Ketua Ikatan Sarjana Nahdatul Ulama (ISNU) Jombang, Abdul Hanan Majdy menyayangkan soal materi ujian madrasah Aliyah yang banyak memuat tentang Khilafah. Menurutnya, hal itu sama saja memberikan doktrin ideologi khilafah pada generasi muda. Padahal, kejadian ini sudah pernah terjadi sebelumnya di beberapa daerah di Indonesia seperti di Cilegon, Banten pada tanggal 03 Desember 2015 lalu.
“Kita sangat menyayangkan ini terjadi lagi. Materinya banyak memuat tentang khilafah. Kita heran mengapa tim penyusun kurikulum mengambil fiqih siyasah yang mengandung khilafah. Lebih baik fokus pada fiqih muamalah dan ibadah karena masih tingkat aliyah,” jelasnya, Rabu (06/12/2017).
Menurutnya, keanehan tak hanya ada pada materi seputar khilafah dan khalifah, melainkan pula pada cara memaparkan butir pertanyaan dengan tema serupa secara berturut-turut hingga memenuhi satu halaman soal. Hal ini, sebut Hanan sama saja dengan menanamkan sel tidur terkait khilafah di otak anak didik. Bahayanya bila diteruskan maka akan ada perpecahan NKRI
“Ini kalau diterus-teruskan bisa memicu perpecahan dalam tubuh NKRI. Karena sejak usia muda sudah disusupi ajaran khilafah,” tambahnya.
Simak berita selengkapnya ...