SM Kartosoewirjo Diekskusi dan Dimakamkan di Pulau Nyamuk
Kamis, 07 Agustus 2014 15:50 WIB
Jakarta(bangsaonline)Munculnya gerakan seimpatisan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS, Negara Islam di Irak dan Syria) di Indonesia yang secara brutal membunuh dan membumihanguskan masjid, gereja, dan makam para nabi dan wali di Irak dan Syria, mengingatkan publik kepada gerakan Imam Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo.
Dia memberontak , tak mau mengakui pemerintahan Republik
Indonesia yang dipimpin soekarno/">Soekarno
mulai tanggal 7 Agustus 1949. Tepat 65 tahun lalu.
Sejatinya, Kartosoewirjo pernah jadi sahabat karib soekarno/">Soekarno
. Dulu soekarno/">Soekarno
, Muso dan Kartosoewirjo sama-sama ngekos di rumah Tjokroaminoto di Surabaya.
Walau sering saling ejek, soekarno/">Soekarno
cocok berdiskusi dengan Kartosoewirdjo.
Tapi tiga sekawan itu akhirnya memilih ideologi dan jalan yang berbeda. Musso
memimpin pemberontakan PKI Madiun melawan soekarno/">Soekarno
. Sementara Kartosoewirdjo berideologi kanan, berseberangan dengan soekarno/">Soekarno
yang nasionalis.
Dikutip dari buku karya Holk H Dengel, Darul Islam NII dan Kartosoewirjo,
inilah alasan sang Imam tega membunuh soekarno/">Soekarno
.
"Di Indonesia ada RI dan NII. Dengan begitu ada dua presiden. Maka dari
itu, soekarno/">Soekarno
harus dibunuh," kata Kartosoewirdjo saat memberikan perintah pada anak
buahnya.
Seperti terungkap dalam surat tuntutan sidang Kartosoewirjo, upaya pembunuhan
terhadap Bung Karno salah satunya terjadi Juni 1961, di daerah Galunggung. Saat
itu Kartosoewirdjo memerintahkan kepada Mardjuk seorang bawahannya untuk
membunuh Bung Karno.
Perintah sama diberikan kepada Agus Abdullah disertai 11 peluru. Tetapi Agus
Abdullah tidak melaksanakan perintah itu.
Oleh Mardjuk, perintah pembunuhan dilaporkan kepada Taruna dan Budi, dua
sekretaris pribadi Kartosoewirjo. Kepada Mardjuk diberikan gigi Kartosoewirjo
sebagai sejenis surat kuasa.
Pada April 1962 Mardjuk memerintahkan kepada Sanusi, Abudin, Djaja, Napdi, dan
Kamil untuk membunuh Presiden soekarno/">Soekarno
. Pada 14 Mei 1962, pada Hari raya Idul Adha, Sanusi menembakkan pistolnya ke
arah Presiden soekarno/">Soekarno
selagi salat di halaman Istana.
Pengawal Polisi Presiden Mangil Martowidjojo mengisahkan peristiwa Senin pagi
itu. Saat itu, Mangil mengaku sengaja tidak ikut salat. Dia duduk enam langkah
di depan Bung Karno.
Dia bersama Inspektur Polisi Soedio duduk menghadap umat. Sementara tiga anak
buah Amoen Soedarjat, Abdul Karim dan Soesilo, pakai pakaian sipil duduk di
sekeliling Bung Karno. Peristiwa itu cepat sekali.
"Sewaktu umat sedang dalam posisi rukuk, terdengar teriakan keras,
seseorang menyerukan takbir. Dari sudut mata saya, nampak dengan sekelebatan,
tangan kanan seseorang mengacungkan pistol. Saya langsung lari ke depan,
meloncat untuk bisa melindungi Bapak," kisah Mangil.
Refleks, semua pengawal berlarian menubruk soekarno/">Soekarno
. Amoen melindungi soekarno/">Soekarno
dengan tubuhnya.
Dor! Sebutir peluru menembus dadanya. Amoen terjatuh berlumuran darah.
Dor! Pistol menyalak lagi. Kali ini mengenai menyerempet kepala Susilo. Tapi
tanpa menghiraukan luka-lukanya, Susilo menerjang penembak gelap itu. Dua
anggota DKP membantu Susilo menyergap penembak yang belakangan diketahui
bernama Bachrum.
Soekarno bisa diselamatkan, walau dua pengawal presiden dilarikan ke RS.
Dalam sidang, Sanusi Firkat alias Usfik, Kamil alias Harun, Djajapermana alias
Hidajat, Napdi alias Hamdan, Abudin alias Hambali dan Mardjuk bin Ahmad dihukum
mati.
Kartosoewirjo ditangkap tentara Siliwangi saat bersembunyi dalam gubuk di
Gunung Rakutak, Jawa Barat tanggal 4 Juni 1962.
Pengadilan memvonis mati Kartosoewirjo. soekarno/">Soekarno
menolak grasi mantan sahabat yang sudah mencoba berkali-kali membunuhnya.
Imam besar ini menerima takdirnya di depan regu tembak tentara bulan September
tahun yang sama.
BACA JUGA:
Indonesia Krisis Etika? Simak Pendapat Hadratussyaikh saat Ditanya Siapa Presiden RI Pertama
Ditanya soal Sosok Bung Karno dalam Dirinya, Prabowo: Ya Enggak Lah
Tiba di Blitar, Prabowo Bersama Petinggi Partai Koalisi Ziarah ke Makam Bung Karno
Ternyata ini Pendidikan Soekarno Dari SD Hingga Sarjana
Simak berita selengkapnya ...
sumber : merdeka.com/foto: Handout/Hari Terahir Kartosoewirjo/Fadli Zon