Tafsir Al-Isra 1: Pengantar
Jumat, 13 Oktober 2017 13:51 WIB
Oleh: Dr. KHA Musta'in Syafi'ie MAg. . .
Subhaana alladzii asraa bi’abdihi laylan mina almasjidi alharaami ilaa almasjidi al-aqshaa alladzii baaraknaa hawlahu linuriyahu min aayaatinaa innahu huwa alssamii’u albashiiru (1).
BACA JUGA:
Tafsir Al-Anbiya' 48-50: Abu Bakar R.A., Khalifah yang Rela Habiskan Hartanya untuk Sedekah
Tafsir Al-Anbiya' 48-50: Momen Nabi Musa Berkata Lembut dan Keras kepada Fir'aun
Tafsir Al-Anbiya 48-50: Fir'aun Ngaku Tuhan, Tapi Tak Mampu Melawan Ajalnya Sendiri
Tafsir Al-Anbiya' 41-43: Arnoud Van Doorn, Petinggi Partai Anti-Islam yang Justru Mualaf
Nama surah kaji ini, al-Isra', karena membicarakan peristiwa isra', perjalanan malam Rasulullah SAW dari al-Masjid al-Haram Makkah ke masjid al-Aqsha, Palestina. Juga bernama surah Bani Israil, karena mengungkap prilaku Bani Israil, anak keturunan nabi Ya'qub yang cukup menorehkan sejarah. Ada sisi baik dan ada bawel. Dari mereka inilah, Rasulullah Muhammad SAW banyak belajar.
Sesungguhnya hanya satu ayat pertama saja yang bicara soal isra'. Karena peristiwa ini paling monumental dan spektakuler, maka layak diangkat sebagai nama surah. Sedangkan ayat kedua dan beberapa ayat selanjutnya membahas Bani Israil dengan segala sifatnya. Surah yang berisikan 111 ayat ini dikategorikan sebagai Makkiyah, kecuali tiga ayat, yakni: 60, 76 dan 80 atau 107 versi Muqatil.
Simak berita selengkapnya ...