Pasca Meninggalnya Balita di Kademangan, Dinkes Blitar: Imunisasi MR Aman dan Sesuai Prosedur
Wartawan: Akina Nur Al Ana
Jumat, 25 Agustus 2017 15:15 WIB
BLITAR, BANGSAONLINE.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar memastikan pemberian vaksin Measles Rubela (MR) pada program imunisasi MR aman, karena sudah dilakukan sesuai prosedur. Hal itu ditegaskan Krisna Yekti, Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar pasca meninggalnya Arya Dimas (4) warga Dusun Besole, Desa Darungan, Kecamatan Kademangan.
Sebelumnya, pihaknya sudah menegaskan jika kematian Dimas tidak ada kaitannya dengan imunisasi MR, melainkan karena ada sakit lain yang diderita Dimas, yakni GE (Gastroenteritis) atau penyakit infeksi pada perut.
BACA JUGA:
Warga Jalan Jati Kota Blitar Temukan Bayi Laki-Laki di Kebun, Begini Kondisinya
PDIP Kota Blitar Mulai Persiapkan Penjaringan Pilkada 2024
Berkas Dilimpahkan ke Kejari Blitar, Samsudin Gunakan Rompi Tahanan
Mantan Wabup Bondowoso Ambil Formulir Penjaringan Calon Bupati di DPC PDIP Blitar
Namun, gencarnya pemberitaan terkait hal itu nyatanya membuat masyarakat khawatir dan enggan untuk mengikutkan anak atau balitanya untuk diimunisasi MR.
Kata Krisna, efek atau kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) sangat wajar terjadi setelah pemberian vaksin. Karena vaksin adalah virus yang dilemahkan, untuk memancing tubuh membuat anti bodi terhadap virus itu. Begitu juga dengan vaksin MR, sehingga akan ada reaksi pada tubuh terhadap bibit penyakit yang dilemahkan oleh virus tersebut.
"Biasanya demam ringan, ruam merah, bengkak ringan dan nyeri di tempat bekas suntikan setelah imunisasi adalah reaksi normal yang akan menghilang dalam 2-3 hari," ujar Krisna kepada wartawan, Jumat (25/8).
Untuk itu, Krisna mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir untuk mengikuti imunisasi MR. Mengingat pentingnya pemberian vaksin MR untuk mencegah virus campak dan rubela.
Simak berita selengkapnya ...