PAD-nya Besar, Kabupaten Pasuruan Dinilai Kurang Perhatikan Pendidikan dan Kesehatan
Editor: Abdurrahman Ubaidah
Wartawan: Ahmad Fuad
Senin, 14 Agustus 2017 10:34 WIB
PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Kinerja eksekutif di Kabupeten Pasuruan dinilai kurang memperhatikan pendidikan dan kesehatan. Padahal, pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Pasuruan cukup besar. Tapi faktanya, Pasuruan tidak punya perguruan tinggi negeri. Bahkan untuk berobat saja, warganya banyak yang 'lari' ke Probolinggo.
Penilaian itu disampaikan Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Pasuruan, dr. Kasiman kepada BANGSAONLINE.com saat ditemui di kediamanya, Tawangrejo, Pandaan, Pasuruan. Ia memaparkan, PAD Kabupaten pertahunya mencapai 403 miliar rupiah dari total APBD-nya 3,4 triliun rupiah.
BACA JUGA:
Penyusunan Raperda Tempat Hiburan Harus Libatkan Banyak Pihak
Kepuasan Masyarakat pada RSUD Bangil Turun, ini Saran Ketua Komisi IV
Wadul LSM, Pengusaha Warkop dan Karaoke Desak Pemkab Pasuruan Bentuk Perda Tempat Hiburan
Perda RTRW Kabupaten Pasuruan Dinilai Lemah, Tak Ada Instrumen Sanksi Bagi Pelanggar
“Masak dana sebesar itu tidak cukup untuk buat universitas negeri,” tanya dr. Kasiman. Menurut dia, jika Bupati Pasuruan tidak mampu membuat universitas, seharusnya bisa membuat Politeknik. “Masak kalah sama Malang-Jember,” katanya.
Disamping itu, warga Pasuruan banyak yang berobat ke daerah Tongas Probolinggo, karena di Pasuruan wilayah timur sendiri minim fasilitas kesehatan.
“Menurut saya, Puskesmas Grati yang sekarang dalam tahap pembangunan gedung dan fasilitas lainnya itu adalah calon rumah sakit dan tentunya itu ditata setingkat tipe C, jangan tipe D. Solusinya Pemkab Pasuruan harus menyiapkan berbagai tenaga ahli perwat, pelayanan dan mengurus perizinan. Sudah gitu tok,” terangnya.
Simak berita selengkapnya ...