DAU Bikin Gubernur Pusing
Wartawan: M Didi Rosadi
Selasa, 25 Juli 2017 23:10 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Soekarwo dibuat pusing oleh dana alokasi umum (DAU) yang tidak pasti besarannya dari pemerintah pusat. Padahal, DAU tersebut sangat penting dalam penyusunan dan sinkronisasi e-planing dan e-bugedting Pemprov Jatim.
"Ini seperti yang disampaikan, gabungan jadi satu, perencanaan pada Kebijakan Umum Anggaran dan Priorotas Plafon Anggaran Sementara (KUAPPS) harus selesai saat bugedting (penyusunan anggaran). Planing kegiatan seperti apa. Uangnya harus ada. Tapi yang jadi permasalahan belanja DAU belum pasti dari pusat," ujar gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo itu, Selasa (25/7).
BACA JUGA:
Malam Puncak Hari Pers Nasional, Pj Gubernur Jatim Terima Prapanca Award 2024
Adhy Karyono Pastikan Komitmen Pemprov Jatim Terhadap Pelestarian Hutan
Rakor Pengembangan OPOP, Khofifah Bagikan 3 Semangat Majukan Ekonomi Pesantren
Adhy Karyono Jamin Investasi di Jawa Timur Menguntungkan
Diakuinya, masalah ketidakpastian DAU ini menjadi sedikit masalah. Terutama untuk kabupaten/kota. Sebab, 70 persen anggaran daerah masih mengandalkan pemerintah pusat. Sehingga ini dapat memastikan antara belanja dengan perencanaannya.
"Ada yang ditunda kalau keuangannya tidak jelas. Barang dan jasa yang sudah ditender tidak bisa (cair). Salah satunya belanja tetap itu dalah gaji. Jadi kebijakan yang saya ambil untuk gaji dari PAD (pendapatan asli daerah) dulu. Yang sudah pasti hitungannya," jelasnya.
Sementara itu, di sisi lain, kepastian anggaran dan program harus selesai bersamaan. Dengan begitu akan diketahui jika nantinya anggaran keuangan dirasa tidak mencukupi, bisa mencoret program. Dan, nantinya sudah matang di KUAPPS. Sedangkan dalam penyusunannya paling lambat selesai enam bulan sebelum anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) di gedok.
Simak berita selengkapnya ...