Tafsir Al-Nahl 123: Perintah Berguru kepada Orang di bawahnya
Jumat, 23 Juni 2017 13:15 WIB
Oleh: Dr. KHA Musta'in Syafi'ie MAg. . .
Tsumma awhaynaa ilayka ani ittabi’ millata ibraahiima haniifan wamaa kaana mina almusyrikiina (123).
BACA JUGA:
Tafsir Al-Anbiya' 48-50: Abu Bakar R.A., Khalifah yang Rela Habiskan Hartanya untuk Sedekah
Tafsir Al-Anbiya' 48-50: Momen Nabi Musa Berkata Lembut dan Keras kepada Fir'aun
Tafsir Al-Anbiya 48-50: Fir'aun Ngaku Tuhan, Tapi Tak Mampu Melawan Ajalnya Sendiri
Tafsir Al-Anbiya' 41-43: Arnoud Van Doorn, Petinggi Partai Anti-Islam yang Justru Mualaf
Setelah Allah SWT menjelaskan beberapa sifat baik dan kelebihan nabi Ibrahim A.S., Tuhan kini memerintahkan nabi Muhammad SAW berguru kepada Ibarahim. "Tsumma awhaynaa ilayka ani ittabi’ millata ibraahiima haniifan". Tidak ada khilaf, bahwa diri pribadi nabi Muhammad SAW adalah nabi paling utama, paling mulia dibanding nabi-nabi pendahulunya, tapi kenapa Tuhan menyuruh Muhammad SAW berguru kepada nabi Ibrahim A.S?. Ada beberpa pelajaran di sini, antara lain:
Simak berita selengkapnya ...