Emillia Contessa Siap Perjuangkan Kesejahteraan Honorer Guru Non K2 di Gresik
Wartawan: M. Syuhud Almanfaluty
Jumat, 19 Mei 2017 18:19 WIB
GRESIK, BANGSAONLINE.com - Keluhan 1.600 guru honorer non K2 di Kabupaten Gresik yang hanya mendapatkan honor mengajar Rp 250.000 per bulan, mendapatkan perhatian khusus DPD (Dewan Perwakilan Daerah) RI.
Saat kegiatan reses (serap aspirasi) di Kabupaten Gresik, Jumat (19/5/2017), anggota Komite III DPD RI Emillia Contessa menyatakan pihaknya siap memperjuangkan nasib para guru tersebut. "Kami akan perjuangkan kenaikan kesejahteraan guru honorer non K2 di Kabupaten Gresik," kata Emillia Contessa, didampingi Kadispendik Mahin kepada BANGSAONLINE.com saat berkunjung di kantor Dispendik, Jalan Arif Rahman Hakim, Gresik.
BACA JUGA:
Terkait Tunggakan Pencairan Bosda 2023, Ketua DPRD Gresik: Insyaallah Awal Maret
Wabup Gresik Gencar Berikan Pembinaan Tenaga Kependidikan
Persiapan Rekrutmen PPPK Guru 2022, Pemkab Gresik Gelar Rakor dengan Kejaksaan
TPP Dipotong 60 Persen, Puluhan Pamong Mengadu ke Wabup Gresik
Menurut Emillia, kecilnya honor yang didapatkan guru honorer non kategori K2 tidak hanya terjadi di Kabupaten Gresik. Namun, hampir di semua daerah kabupaten/kota di Indonesia kondisinya sama.
"Saya selaku anggota DPD RI merasa sedih melihat kondisi ini. Untuk itu, kami terus mendesak kepada pemerintah untuk memperhatikan kesejahteraan guru honorer non K2 tersebut," katanya.
Emillia menyatakan, honor yang diterima guru honorer non K2 itu sangat tidak layak. Terlebih, di saat kebutuhan sangat mahal. "Dapat apa uang Rp 250.000," cetusnya.
Apalagi, berdasarkan temuan Komite III DPD RI, bahwa guru honorer non K2 tersebut rata-rata mengabdi hingga di atas 20 tahun. "Karena itu, dengan honor Rp 250.000 sangat tidak pantas dan tidak manusiawi," terangnya.
Simak berita selengkapnya ...