Sukses Tekan Kemiskinan, Pemprov Jatim Diundang ke Den Haag
Wartawan: M. Didi Rosadi
Sabtu, 29 April 2017 02:46 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Inovasi program Jalinmatra Penanggulangan Feminisasi Kemiskinan (PFK) yang digagas Pemprov Jatim berbuah hasil manis di tingkat internasional. Atas inovasi tersebut, Pemprov diundang untuk melakukan presentasi dalam event International Poverty Program di Den Haag dan Austria. Rencananya, Sekdaprov Jatim yang akan mempresentasikan program tersebut.
“Den Haag dan Austria meminta Pemprov Jatim untuk mempresentasikan program Jalinmatra Penanggulangan Kemiskinan yang berbasis pengarustamaan gender. Mereka menilai Jatim memiliki keberpihakan sangat luar biasa terhadap gender,” ujar Gubernur Jatim Dr. H. Soekarwo saat menyampaikan Jawaban Esekutif atas Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi terhadap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Jawa Timur Akhir Tahun Anggaran 2016 Jatim, di Gedung DPRD Jatim Jl. Indrapura Surabaya, Jumat (28/4).
BACA JUGA:
Pj Gubernur Jatim Harap WTP 2 Tahun Beruntun Jadi Motivasi Tingkatkan Kinerja
Hardiknas 2024, Pj Gubernur Jatim: Penerapan Merdeka Belajar Hasilkan Prestasi Gemilang
Hardiknas 2024, Khofifah: Maksimalkan Merdeka Belajar, Siapkan Generasi Menuju Indonesia Emas 2045
Ini yang Dilakukan Pj Gubernur Jatim saat May Day 2024
Pakde Karwo sapaan akrab Gubernur Jatim mengatakan, ada sesuatu hal yang genuine atau baru di Jatim, yakni kemiskinan diurus di bidang pengarustamaan gender melalui program Jalinmatra PFK. Program ini untuk menyelesaikan kemiskinan karena ada wanita single parent yang harus diurus pemerintah agar tidak jatuh sangat miskin. Pada tahun 2017, sasaran Jalinmatra PFK adalah sebanyak 23.880 Kepala Rumah Tangga Perempuan/KRTP di 785 Desa pada 29 kabupaten.
Lebih lanjut, disampaikannya, di tingkat PBB hanya dibutuhkan pengakuan terhadap pengarustamaan gender. Namun, Jatim ingin berbuat lebih untuk ikut mengurus single parent atau janda agar tidak jatuh miskin.
“Prinsipnya kita bantu kelompok wanita single parent, karena bisa mempengaruhi kualitas pendidikan dan kesehatan anak. Jangan sampai mereka jatuh ke very poor. Kalau bisa mover ke near poor. Inilah yang dianggap genuine oleh internasional,” imbuhnya.
Simak berita selengkapnya ...