Minimalisir Kecelakaan, Polres Nganjuk Ajak Pelajar Budayakan Gowes
Wartawan: Bambang DJ
Jumat, 17 Maret 2017 15:00 WIB
GRESIK, BANGSAONLINE.com - Guna mengurangi angka kecelakaan bagi pelajar yang sering terjadi dalam berlalu lintas, Polres Nganjuk mengajak agar siswa-siswi melestarikan budaya Gowes (bersepeda). Pencanangan gowes untuk pelajar ini merupakan salah satu kegiatan kepolisian dalam menyukseskan program Operasi Simpatik 2017.
Kegiatan ini ditandai dengan diadakannya gowes bareng bersama para pelajar yang ada di Kabupaten Nganjuk, dengan dipimpin langsung Kapolres Nganjuk, AKBP Joko Sudono. Kepala Dinas Pendidikan Dra Widyasti Sidhartini MSi turut ikut gowes dalam acara tersebut.
BACA JUGA:
Pj Bupati Nganjuk Ikut Musnahkan BB dan Apel Gelar Pasukan Persiapan Pengamanan Nataru 2023
Pj Bupati Sri Handoko Titip Masa Depan Anak Papua di Nganjuk
Diduga Lakukan Penipuan Pengurusan Sertifikat, Kades Ngadiboyo Dilaporkan ke Polisi
Kades Ngadiboyo Nganjuk Dilaporkan ke Polisi, Ada Apa?
Kapolres mengatakan, budaya gowes sebenarnya sudah ada sejak lama. Namun, kondisi saat ini di kalangan pelajar sudah memudar bahkan nyaris hilang. Padahal, dalam catatan, tidak pernah terjadi kecelakaan yang melibatkan sepeda.
“Saya berkeyakinan bahwa bersepeda lebih terjamin keselamatan bagi pelajar,” kata Joko, kepada BANGSAONLINE.com, Jumat (17/03).
Berdasarkan data yang ada di kepolisian, dari total kecelakaan yang terjadi pada tahun 2015-2016, setidaknya 30 persennya melibatkan pelajar baik di tingkat SMP maupun SMA. Belum lagi adanya tindakan kriminal terkait perampasan kendaraan bermotor. Hal tersebut terjadi salah satu faktornya adalah karena penggunanya masih sekolah.
"Dengan budaya gowes setidaknya mengurangi pelanggaran berlalu lintas serta meminimalisir kecelakaan dan pidana kejahatan pencurian kendaraan bermotor," ajak Kapolres.
Kapolres menjelaskan tujuan operasi ini. Yakni, pertama, untuk mewujudkan situasi lalu lintas yang aman, tertib, dan lancar dengan indikator menurunnya jumlah kecelakaan lalu lintas, baik kualitas maupun kuantitas. Kedua, meningkatkan kepatuhan dan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas. Kemudian yang ketiga, agar terciptanya kepercayaan masyarakat terhadap Polri dengan membangun opini melalui penegakan hukum lalu lintas secara proporsional dan profesional.
Simak berita selengkapnya ...