Tanggap Darurat Diperpanjang, Kemensos Fokus Pemulihan Setelah Banjir Bima
Selasa, 10 Januari 2017 19:49 WIB
BIMA, BANGSAONLINE.com - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa melakukan kunjungan kerja ke Bima, NTB, Selasa (10/1). Dalam kunjungan kerja kali kedua tersebut, Mensos akan mengecek proses pemulihan pasca banjir bandang yang melanda Bima, Rabu (21/12/2016) dan Jumat (23/12/2016).
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana, banjir besar yang terjadi di Kota Bima telah menyebabkan 105.758 jiwa terdampak di 5 Kecamatan (33 kelurahan) dan 104.378 jiwa yang mengungsi. Lima kecamatan tersebut yakni Kecamatan Rasanae Timur, Kecamatan Mpuda, Kecamatan Raba, Kecamatan Rasanae Barat, dan Kecamatan Asakota.
BACA JUGA:
Korban Gempa Bumi di Pulau Bawean Gresik Keluhkan Bantuan, Apa yang Terjadi?
Awasi Pembagian Bansos, Kadinsos Kota Kediri: Kalau Tidak Tepat Sasaran Harap Lapor
Risma Dicecar Gelontoran Bansos Jelang Pilpres, Realisasinya Tembus Rp85,53 Triliun
Pemkab Ngawi Salurkan Bantuan Permakanan dari Kemensos ke 2.200 Lansia dan Penyandang Disabilitas
Sementara di Kabupaten Bima, dampak banjir menyebabkan 608 jiwa terdampak di tiga kecamatan yakni Kecamatan Sape, Kecamatan Wawo, dan Kecamatan Ambalawi. Tercatat jumlah pengungsi di Kabupaten Bima mencapai 134 pengungsi.
"Kemensos telah menyalurkan tiga jenis bantuan dalam penanganan banjir bandang di Bima, NTB yaitu bantuan logistik, bantuan jaminan hidup, dan santunan. Totalnya Rp6,9 miliar," ungkap Mensos Khofifah, Selasa (10/1).
Terkait dukungan psikososial, Khofifah menjelaskan bahwa hal tersebut terus diberikan kepada para korban banjir. Sasaran utamanya yakni anak-anak, lansia, dan wanita dewasa. Dengan harapan, mereka tidak mengalami trauma berkepanjangan dan melanjutkan hidup dengan penuh semangat.
Adapun jenis layanan dukungan psikososial yang diberikan yaitu team building, trauma healing, konseling, terapi spritual, terapi kecemasan, bermain, olahraga, melatih konsentrasi belajar, dan membuat berbagai kerajinan tangan.
Menurut Mensos, dalam jangka panjang korban bencana tersebut memerlukan penanganan pasca trauma atau post trauma disorder (PTSD).
"Dukungan psikososial telah diberikan kepada kurang lebih 1.693 anak dan 580 keluarga," jelas Khofifah.
Simak berita selengkapnya ...
sumber : Biro Humas Kemensos RI