Dishub Jatim Maklumi Trend "Om Telolet Om", akan Lakukan Razia Klakson
Editor: nur syaifudin
Sabtu, 24 Desember 2016 10:15 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kepala Dinas Perhubungan Lalu Lintas Angkutan Jalan (Dishub LLAJ) Jawa Timur Wahid Wahyudi tidak menampik trend “Om Telolet Om” yang sedang digandrungi masyarakat. Bahkan fenomena itu menjalar hingga ke belahan dunia lain dan menjadi trending di media sosial (medsos).
Orang nomor satu di Dishub Jatim itu bisa memaklumi trend tersebut. Jangan sampai fenomena ini mengganggu fungsi klakson sebagai komponen keselamatan.
BACA JUGA:
Ramaikan Mudik Asyik Bersama BUMN 2024, SIER Berangkatkan Pemudik Berbagai Tujuan
96 Bus Mudik Bareng Gratis Diberangkatkan, Pj. Gubernur Adhy Harap Tahun Depan Armada Meningkat
Adhy Karyono Lepas Keberangkatan 1.095 Pemudik Gratis Rute Jakarta-Jatim
Pemprov Jatim Gelar Mudik Gratis Lebaran 2024, ini Link Pendaftarannya
"Klakson termasuk komponen yang diperiksa dalam uji kir. Kekuatan klakson diperbolehkan dengan ukuran terendah 83 desibel dan tertinggi 118 desibel. Peraturan ini dibuat agar klakson tidak mengakibatkan pengemudi lain terkejut yang bisa menyebabkan kecelakaan," kata Wahid seperti dikutip dari HARIAN BANGSA, Sabtu (24/12).
Nah, terkait "Om Telolet Om", menurut Wahid, itu adalah dampak lain dari bunyi klakson. Terpenting sebenarnya adalah jangan sampai itu menggganggu fungsi keselamatan. Lalu yang kedua jangan sampai menganggu ketertiban dan keamanan.
"Coba kita lihat di media sosial. Orang-orang mengejar bus hanya untuk meminta sopir membunyikan bel. Anak-anak membuat tulisan dibentangkan di tengah jalan. Itu yang berbahaya," ujar Wahid.
Simak berita selengkapnya ...