Korban Pasung Warga Tuban Meninggal di RSJ Menur, Keluarga Tidak Dikabari | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Korban Pasung Warga Tuban Meninggal di RSJ Menur, Keluarga Tidak Dikabari

Rabu, 30 November 2016 21:58 WIB

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Proses bebas pasung bagi penderita gangguan jiwa yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten (pemkab) sepertinya tidak berjalan mulus. Pasalnya, terdapat salah satu korban pasung yang dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur Surabaya meninggal dan kini tidak diketahui jejaknya.

Korban pasung yang dibawa oleh pemkab melalui Dinas Sosial dan Tenaga Kerja ke RSJ Menur yang kini tidak diketahui jejaknya yakni, Kalis (48) warga Dusun Tlogosangen, Desa Temandang, Kecamatan Merakurak.

“Iya katanya kakak sudah meninggal dua bulan lalu,” ungkap Madri (47) adik kandung Kalis yang didampingi anggota keluarga lain, Darsumi (45) dan Darmi (53) ketika ditemui awak media di kediamannya, Rabu (30/11)

Diceritakan Madri, pihak keluarga kaget mendengar kabar meninggalnya Kalis tersebut. Sebab, Kalis dibawa oleh pemkab ke RSJ Menur untuk dirawat, nyatanya malah meninggal.

“Kami diberi tahu oleh Pak Wandi, Kepala Urusan Keamanaan Desa Temandang dan pihak puskesmas serta staf dinsos kemarin selasa (29/11), katanya kakak sudah meninggal dua bulan lalu. Kami sekeluarga juga keget mendengar kabar itu,” tutur Madri.

Karena tidak mengetahui keberadaan jenazah Kalis, keluarga melalui Madri menuntut Dinsos memberikan jenazah kakaknya. Selain itu, keluarga juga meminta pertanggungjawaban atas kematian Kalis.

“Kakak memang mengalami gangguan jiwa selama 22 tahun dan dipasung oleh keluarganya. Tetapi, Pada Kamis (21/4), aparatur Desa Temandang, almarhum Rukin, mendatangi rumah dengan tujuan akan membawa Kalis ke RS Jiwa Menur untuk berobat. Keluarga saya sempat menolak, biarkan kakak saya dirawat di rumah. Ibu saya juga menolak kakak saya dibawa ke rumah sakit,” cerita Madri.

Meski keluarga menolak, akan tetapi keluarga tetap dipaksa oleh pihak desa, kecamatan, puskesmas, dan Dinsos agar Kalis ke RS Jiwa Menur pada Kamis (28/4). Mereka menawarkan akan menanggung semua biaya pengobatan karena merupakan program pemerintah daerah.

"Bahkan, ibu sempat ditakut-takuti, jika tidak boleh dibawa maka keluarga akan kena hukuman. Dari ancaman itu akhirnya keluarga saya membolehkan," papar Madri.

Lanjut Madri, pada bulan Juli lalu keluarga sempat menjenguk Kalis di RS Jiwa Menur. Saat itu, berdasarkan info yang diterima keluarga belum ada perubahan pada jiwa Kalis.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

 Tag:   Tuban odgj tuban

Berita Terkait

Bangsaonline Video