Ini Tips Hidup Nyaman ala Pesantren di Sumenep
Wartawan: Rahmatullah
Senin, 25 Juli 2016 18:03 WIB
SUMENEP, BANGSAONLINE.com – Pengasuh Pondok Pesantren Anwarul Abrar, Desa Jadung, Kecamatan Dungkek, KH. Roji Fawaid Baidlawi, memiliki tips khusus yang diberikan kepada para santri dan alumni untuk hidup nyaman di tengah-tengah masyarakat. Tips yang diberikan tidak jauh dengan nilai-nilai kepesantrenan yang dirawat selama ini.
Hal itu dilontarkan saat para alumni yang tergabung ISTIANA (Ikatan Santri Alumni Anwarul Abrar) berkumpul beberapa hari lalu.
BACA JUGA:
Tren Santri Belajar di Luar Negeri, Sekarang Peluang Makin Besar dan Tak Terbatas
Mudah Tanpa Bantuan Jin, Ijazah Amalan Ilmu Pesugihan oleh Kiai 'Sakti' Jawa Timur
Mahfud MD: Pesantren Aset Besar NKRI
Sebut Kiai Asep Virus, Cara China Didik Anak, Kiai Imam Jazuli: Kelola Pesantren Tak Butuh Profesor
Menurut Kiai Roji, ada tiga hal yang harus diterapkan untuk merasakan kenyaman hidup. Pertama, harus bersikap tuli, yaitu tidak terpengaruh pujian dan ejekan yang dialamatkan kepada diri sendiri.
Kedua, harus bisu, yaitu berusaha tetap diam walaupun mendapatkan perlakuan apa pun dari orang lain, dan cukup didoakan agar orang tersebut menyadari kesalahannya.
Sementara tips ketiga adalah harus buta, yaitu tetap istiqomah dan memegang prinsip dalam kebaikan, meski berbagai godaan datang untuk menggoyahkan.
“Jika ini dilakukan, insya Allah kita akan hidup enak,” ujarnya.
Kiai Roji berpesan kepada alumni yang sudah hidup di masyarakat, apa pun profesi yang digeluti, harus tetap memegang nilai-nilai kesantriannya. Sesibuk apa pun, alumni tetap harus melaksanakan kewajiban agama, juga harus selalu berusaha menjadi sosok yang bermanfaat bagi orang lain.
“Kalau tidak bisa, setidaknya jangan sampai memberikan mudharat sama orang lain.”
Selain itu, dia berharap alumni harus berbaur dan menyatu dengan masyarakat. Katanya, alumni pasti akan bertemu dengan berbagai corak masyarakat. Dalam menghadapi masyarakat yang berbeda karakter itu, sabar merupakan senjata ampuh. Karena hanya dengan sabar, maka alumni diyakini tetap bisa bergaul dengan masyarakat, sehingga keinginan membawa masyarakat lebih baik akan terwujud.