Tradisi Ski Lot di Lekok Pasuruan Butuh Sentuhan dari Pemerintah Daerah
Wartawan: Ahmad Fuad
Kamis, 14 Juli 2016 01:14 WIB
PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Setiap hari raya ketupat atau hari ke-7 setelah Hari Raya Idul Fitri di desa Tambak, Kecamatan Lekok Pasuruan diadakan pesta petik laut dan balap ski lot. Balap ski lot ini hanya ada dan dimiliki oleh masyarakat Lekok. Namun, demikian tradisi yang unik ini butuh sentuhan dan pembinaan agar berkembang dan menarik masyarakat luar Pasuruan.
Asisten Bupati Pasuruan, A Munif AR mengatakan, tradisi ski lot ini hanya ada di Pasuruan dan belum diketahi ada di daerah lain bahkan di Jawa Timur. Munif memaparkan tradisi ski lot ini ada sejak tahun 1982. Berawal dari orang petualangan mencari udang di tambak. Caranya dengan memakai alat kayu yang dibuat layaknya papan ski. Papan ski tersebut kemudian digunakan untuk meluncur di atas lumpur.
BACA JUGA:
Sebelum Meninggal, Ki Panji Sempat Doakan Mas Dion Bupati Pasuruan 2024
Minta Jaminan Kepastian Usaha, Pengusaha Tempat Hiburan di Pasuruan Audiensi dengan Dewan
Polisi Bongkar Home Industry Narkoba di Jawa Timur
Wadul LSM, Pengusaha Warkop dan Karaoke Desak Pemkab Pasuruan Bentuk Perda Tempat Hiburan
Menurut masyarakat sekitar, istilah ski lot itu merupakan singkatan dari dua kata yaitu ski dan celot (lumpur). Ski itu adalah sebuah kendaraan permainan ombak di laut dan Celot itu mengambil dari bahasa Madura yang artinya lumpur.
“Kegiatan seperti ini perlu kita tingkatkan dan dikembangkan di daerah Lekok ini khususnya dan umumnya juga masyarakat Pasuruan. Kita menunjukan kepada publik bahwa masyarakat Pasuruan kaya akan budaya tradisi, dan ekonomi,” tegas Asisten Bupati tersebut ketika menghadiri acara tahunan yang diadakan masyarakat sekitar tersebut, Rabu (13/7).
Meskipun Lekok memiliki potensi budaya tradisi tersendiri, dan mempunyai kekayaan ekonomi, namun SDM masyarakat lekok perlu ada perhatian khusus dari kepala daerah Pasuruan. Kesadaran pendididikan di daerah tersebut sangat minim. Masyarakat Lekok lebih mengutamakan kerja dibanding meningkatkan pendidikanya mereka sendiri.
Simak berita selengkapnya ...