Tafsir Al-Nahl 90: Tali Keluarga itu Mampu Meretas Agama
Rabu, 06 Juli 2016 14:37 WIB
Oleh: Dr. KHA Musta'in Syafi'ie MAg. . .
BANGSAONLINE.com - "Inna allaaha ya'muru bial’adli waal-ihsaani wa-iitaa-i dzii alqurbaa wayanhaa ‘ani alfahsyaa-i waalmunkari waalbaghyi ya’izhukum la’allakum tadzakkaruuna".
BACA JUGA:
Tafsir Al-Anbiya' 48-50: Abu Bakar R.A., Khalifah yang Rela Habiskan Hartanya untuk Sedekah
Tafsir Al-Anbiya' 48-50: Momen Nabi Musa Berkata Lembut dan Keras kepada Fir'aun
Tafsir Al-Anbiya 48-50: Fir'aun Ngaku Tuhan, Tapi Tak Mampu Melawan Ajalnya Sendiri
Tafsir Al-Anbiya' 41-43: Arnoud Van Doorn, Petinggi Partai Anti-Islam yang Justru Mualaf
Betapa tali kekeluargaan itu punya kekuatan batin yang sangat mendalam. Betapa kekuatan hubungan darah itu mampu menembus serat-serat agama. Betapa emosi darah daging itu mampu meretas situs-situs perbedaan, meski itu situs agama. Orang yang berbeda agama bisa saja mati-matian membela familinya, rela bertaruh nyawa demi saudara kandungnya. Walaupun saudaranya itu sedang menjalankan misi dakwah, sedang menebar, mengajarkan agama yang beda dengan agama yang dia anut.
Semisal Hamzah ibn Abd al-Muttalib, paman Nabi yang terkenal jagoan bertarung, bahkan semasa jahiliah dijuluki Singa padang pasir. Hal itu karena Hamzah adalah satu-satunya jagoan arab yang berhasil menundukkan singa padang pasir yang terkenal buas. Hamzah pernah bertarung melawan singa besar secara terbuka dan berhasil melumpuhkan. Itulah, maka masyarakat menjulukinya "Hamzah, sang Singa Padang Pasir". Singa padang pasir sejatinya ternyata adalah Hamzah, bukan singa-singa yang hewan, yang berkeliaran di padang terbuka.
Simak berita selengkapnya ...