Salah Pola Tanam, Petani Tembakau di Sumenep Sering Rugi
Selasa, 31 Mei 2016 17:54 WIB
SUMENEP, BANGSAONLINE.com – Pola tanam tembakau yang digunakan petani di Sumenep selama ini sering keliru, sehingga berakibat pada harga jual. Selama ini banyak petani memanen tembakau sebelum tiba masa panen. Hal itu dilakukan guna mengejar untung besar karena terpengaruh pedagang yang bergerilya.
Kepala Bidang Perkebunan Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Sumenep, Joko Suwarno, menjelaskan tembakau yang dipanen sebelum tiba masanya dipastikan akan berkualitas jelek, dan jelas hal itu berpengaruh pada harga jual.
BACA JUGA:
Stabilkan Harga Sembako, DKPP Sumenep Gelar Aksi Gerakan Pangan Murah
Tolak RPP Kesehatan, Ratusan Petani Tembakau di Pamekasan Tanda Tangani Petisi
Pemkab Situbondo Perbaiki Ruas Jalan Widoro Payung-Sumbermalang, Warga Senang
Ketua P4TM Pamekasan, Sayangkan Penjualan Tembakau Masih Muda yang Rugikan Petani
“Kalau sudah jelek, harga jual akan rendah,” paparnya, Selasa (31/5).
Selain itu, ungkap Joko, tanah juga berpengaruh terhadap kualitas tembakau. Dia memaparkan, tanah yang bagus ditanami tembakau hanya di daerah pebukitan, bukan di areal persawahan. Kualitas tembakau di pebukitan bisa dipastikan bagus, tapi sebaliknya dengan tembakau di persawahan.
Simak berita selengkapnya ...