Mensos-Menag di Tebuireng, Gus Solah: Hanya 25 Persen Masyarakat yang Bisa Baca Qur’an
Selasa, 31 Mei 2016 08:14 WIB
JOMBANG, BANGSAONLINE.com – Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur KH Ir Salahuddin Wahid menegaskan bahwa rakyat Indonesia yang bisa baca al-Quran hanya 25 persen dari jumlah penduduk Indonesia yang berjumlah 250 juta.
”Jumlah al-Quran yang dicetak hanya 2 juta tiap tahunnya,” kata Gus Solah – panggilan akrab cucu pendiri NU dan pesantren Tebuireng, Hadratussyaikh KH Muhammad Hasyim Asy’ari itu saat memberi sambutan pada wisuda santri yang lulus bidang Takhassus (lancar baca kitab kuning) dan Binnadhor (lancar baca al-Quran dengan hafal juz 30, surat al-Waqi’ah, surat Yasin dan tahlil) di halaman Pondok Pesantren Tebuireng, Jumat (27/5). Karena itu Gus Solah mengapresiasi para santri yang lulus Takhassus dan Binnadhor karena dalam usia kecil sudah pandai membaca al-Quran dan kitab kuning.
BACA JUGA:
Risma Menangis Ketika Dengar Lansia 90 Tahun di Magetan Tak Terima Bansos
Tren Santri Belajar di Luar Negeri, Sekarang Peluang Makin Besar dan Tak Terbatas
Ulama NU Aceh Tolak SE Menag soal Toa, PKS Anggap Yaqut Salah Paham Toleransi
Lagi, Kejutan dari Dapil Jatim VIII, Suara Gus Irfan Menyalip, Suara Bos Lion Air Melompat
”Banyak teman saya yang sudah usia 50 tahun ke atas tak bisa baca al-Quran. Tapi mereka kemudian belajar. Masih untung karena masih mau belajar meski umur 50 tahun ke atas daripada tidak samasekali,” katanya di depan para wali santri yang memenuhi halaman Pondok Pesantren Tebuireng.
Gus Solah berharap para santri terus mengembangkan kebiasaan membaca al-Quran di tengah-tengah masyarakat agar rakyat Indonesia terbiasa dan bisa baca al-Quran. ”Harus ditingkatkan terus sampai memahami dan mengerti makna al-Quran,” kata kiai bergelar insinyur lulusan ITB Bandung itu.
Dalam sepekan ini Pondok Pesantren Tebuireng memang sedang sibuk menggelar akhirussanah. Selain mewisuda para santri yang lancar baca al-Quran dan kitab kuning, Pondok Pesantren Tebuireng juga mewisuda siswa SMP, SMA, Tsanawiyah, Aliyah dan lainnya yang lulus tahun ini.
Dalam acara wisuda yang digelar pada Ahad (29/5) itu hadir Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa. Mensos hadir sebagai wali santri karena anak bungsunya, Ali Mannagalli Parawansa adalah santri Tebuireng yang tahun ini lulus SMP A Wahid Hasyim Tebuireng. Ia pun didapuk memberi sambutan atas mewakili para wali santri.
Simak berita selengkapnya ...