Rawan Penyimpangan, Program Angkot Gratis di Kota Kediri Perlu Dievaluasi
Jumat, 15 April 2016 20:09 WIB
KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Karena tidak ada pengawasan, program angkutan kota (angkot) bagi para pelajar di Kota Kediri rawan penyimpangan. Hal itu tertuang dalam pembahasan laporan pertanggung jawaban (LKPJ) wali kota tahun 2015.
Dalam pembahasan LKPJ yang dilaksanakan para anggota DPRD yang terbentuk dalam panitia khusus (Pansus) di Surakarta selama tiga hari memberikan beberapa rekomendasi maupun catatan tentang kinerja wali kota dan juga SKPD, salah satunya program angkot gratis.
BACA JUGA:
Hadiri Harlah ke-78 Muslimat NU, Pj Wali Kota Kediri Singgung Soal Peran Perempuan
DPD Partai Golkar Jalin Komunikasi dengan Gerindra dan PKS Jelang Pilkada Kota Kediri
Ini Arahan PJ Wali Kota Kediri Pada Workshop Update Tatalaksana TBC SO dan TBC RO Bagi Nakes
Ayo Daftar! Pj Wali Kota Kediri Launching Program Pelatihan Keterampilan dan Kewirausahaan 2024
“Perlu adanya evaluasi tentang program angkot gratis. Sebab, sejak diluncurkan program ini belum pernah dilakukan evaluasi,” ujar anggota pansus DPRD kota Kediri Yudi Ayubchan, Jumat (15/4).
Anggota Komisi C ini juga mengungkapkan sempat menerima laporan dari masyarakat, jika ada salah seorang pelajar yang naik angkot tetap membayar. “Beberapa waktu lalu, ada pelajar yang mengeluhkan naik angkot tetap membayar,” ujarnya.
Untuk itu, dalam rekomendasi yang dituangkan dalam hasil pansus LKPJ, kalangan dewan meminta agar bantuan angkutan gratis perlu ditinjau kembali, karena kurang efektif dan rawan terhadap penyimpangan anggaran.
Simak berita selengkapnya ...