Tafsir Al-Nahl 69: Lebah Pemabuk Diusir dari Perkumpulan
Sabtu, 26 Maret 2016 03:18 WIB
Oleh: Dr. KHA Musta'in Syafi'ie MAg. . .
BANGSAONLINE.com – “Tsumma kulii min kulli altstsamaraati fauslukii subula rabbiki dzululan yakhruju min buthuunihaa syaraabun mukhtalifun alwaanuhu fiihi syifaaun lilnnaasi inna fii dzaalika laaayatan liqawmin yatafakkaruuna”.
BACA JUGA:
Tafsir Al-Anbiya' 48-50: Abu Bakar R.A., Khalifah yang Rela Habiskan Hartanya untuk Sedekah
Tafsir Al-Anbiya' 48-50: Momen Nabi Musa Berkata Lembut dan Keras kepada Fir'aun
Tafsir Al-Anbiya 48-50: Fir'aun Ngaku Tuhan, Tapi Tak Mampu Melawan Ajalnya Sendiri
Tafsir Al-Anbiya' 41-43: Arnoud Van Doorn, Petinggi Partai Anti-Islam yang Justru Mualaf
".. fa uslukii subul rabbik dzulula". Salah satu makna dzulula, dzalil adalah patuh dan tidak melanggar. Itu artinya, ada tersirat bahwa koloni lebah punya peraturan-peraturan yang harus dipatuhi oleh setiap anggota.
Sebuah jurnal mengangkat kehidupan koloni lebah yang padat aturan, pembagian tugas kerja dan ritual. Mengingat mereka harus bekerja keras, maka masing-masing individu dituntut berlaku disiplin, baik dalam mengerjakan pekerjaan maupun dalam menghindari larangan. Bagi mereka, melanggar aturan adalah aib dan hina.
Simak berita selengkapnya ...