Tafsir Al-Hijr 76-77: Mengukur Iman Pakai Lumpur Lapindo
Rabu, 20 Januari 2016 03:27 WIB
Oleh: Dr. KHA Musta'in Syafi'ie MAg. . .
BANGSAONLINE.com - Ayat sebelumnya bertutur tentang kaum nabi Luth A.S. yang dibinasakan karena kedurhakaan yang kelewat batas. Mereka kaum homoseksual yang berani memaksa mensodomi tamu super ganteng yang sedang berkunjung ke rumah nabi Luth A.S. Padahal tamu itu para malaikat.
BACA JUGA:
Tafsir Al-Anbiya' 48-50: Abu Bakar R.A., Khalifah yang Rela Habiskan Hartanya untuk Sedekah
Tafsir Al-Anbiya' 48-50: Momen Nabi Musa Berkata Lembut dan Keras kepada Fir'aun
Tafsir Al-Anbiya 48-50: Fir'aun Ngaku Tuhan, Tapi Tak Mampu Melawan Ajalnya Sendiri
Tafsir Al-Anbiya' 41-43: Arnoud Van Doorn, Petinggi Partai Anti-Islam yang Justru Mualaf
Adzab terparah menimpa desa Shadaf, di mana letak geografis desa ini termasuk jalur yang dilewati para pedagang Arab ketika hendak menuju ke Siria atau lainnya. Jalur ini kemudian diabadikan dalam al-Qur'an sebagai bukti sejarah sebagai pelajaran bagi umat berikutnya. "wa innaha labisabil muqim" . (Desa Shadaf adalah jalur perdagangan yang nyata). "inn fi dzalik la'ayat li al-mukmninin". (Sebagai pelajaran bagi orang beriman).
Maksudnya, agar setiap kali para saudagar arab melewati desa itu bisa sadar dan beriman, karena pendustaan terhadap utusan Tuhan berarti bencana yang sewaktu-waktu menimpa diri mereka sendiri. Tidak perlu mencoba-coba, cukup belajarlah dari sejarah. Kemudian, apa aktualisasi dari kisah ini?
Simak berita selengkapnya ...