12 Kiai Madura Datangi KH Ma’ruf Amin, Minta Pengurus MUI-NU yang Syiah Dipecat | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

12 Kiai Madura Datangi KH Ma’ruf Amin, Minta Pengurus MUI-PBNU yang Syiah Dipecat

Editor: -
Jumat, 06 November 2015 17:48 WIB

KH Ma'ruf Amin. Foto: aktualpost

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 12 kiai asal Madura dan Jember Jawa Timur mendatangi Ketua Majelis Ulama (MUI) KH Ma’ruf Amin di kantor MUI di Jakarta. Para kiai itu minta agar Kiai Ma’ruf Amin mengawasi dan bahkan memecat pengurus MUI dan Nahdlatul Ulama (NU) yang diindikasikan berpaham di luar Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja).

”Kami sampaikan kepada Kiai Ma’ruf Amin agar mengawasi dan bahkan kalau perlu memecat pengurus MUI dan NU yang ditengarai berpaham Syiah, Islam Liberal, Wahabi dan sebagainya,” kata Ketua MUI Bangkalan KH Syarifuddin Damanhuri kepada BANGSAONLINE.com, Jumat (6/11/2015).

Rombongan kiai yang mendatangi Kiai Ma’ruf Amin, antara lain: KH Nuruddin A Rahman (Bangkalan), KH Makki Sarbini (Bangkalan), KH Sadid Jauhari (Jember), KH Ali Karrar (Pamekasan), KH Syarifuddin Damanhuri (Bangkalan), KH Busyro Damanhuri, KH Fauzi Tijani (Sumenep), KH Taufiqurrahman (Sumenep), KH Jazuli Nur (Bangkalan), KH Buchori (Sampang), KH Mahrus Abdul malik (Sampang), dan KH Ali Rahbini (Pamekasan).

Kiai Syarifuddin yang juga Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bangkalan itu menuturkan bahwa dirinya sempat mengungkap kasus kerjasama KH Said Aqil Siradj dengan Universitas Al-Muthafa Al-Alamiyah Qom Iran. ”Kami sempat menyampaikan kepada Kiai Ma’ruf Amin soal kerjasama PBNU dengan Universitas di Iran. Kami minta agar kerjasama itu diputus,” kata Kiai Syarifuddin Damanhuri.

Sebelumnya diberitakan, KH Syech Ali Akbar Marbun, Pengasuh Pondok Pesantren Al Kautsar Al Akbar Medan Sumatera Utara (Sumut), minta agar Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding-MoU) antara KH Said Aqil Siradj selaku Ketua Umum PBNU periode 2010 – 2015 dengan Jami’ah Al-Musthafa Al-Alamiyah (Al-Musthafa International University – MIU) Republik Islam Iran dicabut. ”Pencabutan tersebut harus dilakukan secara terbuka,” kata Syech Ali Akbar dalam keterangan tertulisnya yang diterima dan BANGSAONLINE.com, Kamis (8/11/2015).

(Baca juga: Genap 4 tahun, Syech Ali Marbun Minta MoU PBNU-Universitas di Kota Syiah Iran Dicabut)

Sebelumnya, Dr KH Kholil Nafis yang saat itu menjabat Ketua MUI Pusat Bidang Dakwah mengungkapkan bahwa Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj membuat nota kesepahaman (MoU) dengan Universitas al-Musthafa al-’Alamiyah, Qom, Iran. Qom adalah sebuah kota yang merupakan ibukota Provinsi Qom di Iran. Qom menjadi sebuah kota suci bagi penganut Islam Syi'ah. Kota ini merupakan pusat pendidikan Syi'ah terbesar di dunia.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

 Tag:   muktamar-nu

Berita Terkait

Bangsaonline Video