Ratusan Warga Lurug Kejari Situbondo Tuntut Dugaan Korupsi Jembatan Limpas Rp 3,2 M Dituntaskan
Kamis, 17 September 2015 20:01 WIB
SITUBONDO, BANGSAONLINE.com - Ratusan warga melurug kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Situbondo, siang tadi (17/9) menuntut penuntasan kasus dugaan korupsi pembangunan jembatan limpas senilai Rp 3,2 Milyar yang ambrol selang tujuh hari setelah diresmikan. Massa juga menilai Kejari Situbondo lamban, karena kasus dugaan korupsi ini sudah dilaporkan sejak Tahun 2013 lalu.
“Ada kasus yang sudah kita laporkan dua tahun yang lalu, ternyata tidak ditindaklanjuti. Saya ingin perjelas, kasus jembatan limpas adalah jembatan yang hanyut, artinya ada anggaran yang hilang. Perbaikan jembatan limpas adalah anggaran baru, jadi bukan anggaran yang diganti oleh kontraktornya tapi anggaran yang diambil kembali dari dana negara. Ada dua anggaran, ada dua proyek. Artinya kasus korupsi hanyutnya jembatan limpas harus ditindaklanjuti dan kasus pembangunan jembatan limpas yang kedua yang diduga tidak sesuai spek juga harus ditindaklanjuti. Ada dua kasus di jembatan limpas. Yang saya desak hari ini adalah kasus hanyutnya jembatan limpas yang nyaris dua tahun tidak ada tindaklanjut dari Kejaksaan Negeri Situbondo,” ujar Khalilur R Abdullah Sahlawy.
BACA JUGA:
Proyek Pemkab Dimulai, Aktivis Ingatkan Pelaku Barjas di Situbondo Hindari Praktik Korupsi
Lilur Laporkan Bupati Karna ke Kejaksaan Negeri dan Polres Situbondo Terkait Tambang Tanpa Izin
Bupati Karna Dilaporkan ke KPK Terkait Dana PEN, LSM Situbondo Bakal Segera Turun Jalan
Ribuan Massa Dukung Kejari Situbondo Usut Tuntas Dugaan Korupsi Pengajuan Dana PEN Rp249 Miliar
Pria yang akrab disapa Lilur ini dalam orasinya mengatakan, Situbondo tidak butuh jaksa yang takut terhadap para koruptor. Bahkan Lilur mempersilakan para jaksa untuk angkat kaki dari Situbondo jika takut mengusut kasus dugaan korupsi yang terjadi di Situbondo.
“Sebagai penanggung jawab pembangunan jembatan limpas, Yoyok Mulyadi yang saat itu menjadi Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan harus segera diusut karena setelah ambrol bukannya diganti dengan uang pribadi, tapi dianggarkan lagi untuk menutupi korupsi,” teriak Lilur dalam orasinya.
Pantauan di lapangan, aksi yang mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian ini diawali dengan konvoi menggunakan sepeda motor. Selain konvoi, massa juga menggunakan sejumlah kendaraan bak terbuka.
Simak berita selengkapnya ...