Napak Tilas Pendirian NU, yang Semula Menolak AHWA, Jadi Paling Aktif Kampanye AHWA | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Napak Tilas Pendirian NU, yang Semula Menolak, Jadi Paling Aktif Kampanye AHWA

Senin, 07 September 2015 00:41 WIB

Prof Dr KH Malik Madani

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Berbeda dengan KH Ahmad Azaim Ibrahimy yang banyak mengungkap “isyarat langit”, Prof Dr KH Malik Madani banyak bercerita tentang praktik pelanggaran dalam Muktamar NU ke-33 di alun-alun Jombang Jawa Timur. ”Muktamar kemarin itu bukan Muktamar Nahdlatul Ulama, tapi Nahdlatul Juhala’,” kata Malik Madani di musala peninggalan Syhaikhona Kholil bin Abdul Latif di Pesantren Syaikhona Kholil Bangkalan Madura Jawa Timur. (Baca juga: Napak Tilas Pendirian NU di Bangkalan, Kiai As’ad Larang Kiai Azaim Jadi Pengurus NU)

Mantan Katib Am Syuriah PBNU itu bercerita bahwa ide Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA) itu semua dirinya yang mengusulkan di PBNU untuk diterapkan sebagai sistem pemilihan Rais Am dan Ketua Umum PBNU. Alasannya, karena pada Muktamar NU ke-32 di Makassar permainan politik uang terjadi secara luar biasa. Jadi jauh sebelum wacana AHWA itu mencuat di Jawa Timur dirinya sudah mengusulkan agar AHWA diberlakukan.

”Tapi reaksi para pengurus PBNU sangat keras menolak. Saya dianggap set back. Mereka bilang orang-orang luar negeri memuji NU paling demokratis kok malah mau mempraktikkan AHWA. Itu langkah mundur. Jadi pengurus PBNU yang sekarang koar-koar mendukung AHWA itu dulu menyerang saya,” kata Kiai Malik Madani yang asli Tanah Merah Bangkalan Madura itu.

Bahkan KH Sahal Mahfudz, kata Kiai Malik Madani, termasuk kiai yang menolak saat itu. ”Kiai Sahal bilang kepada saya. Sampeyan kayak tidak tahu kiai NU saja,” kata Kiai Malik Madani yang Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta itu.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

 Tag:   muktamar-nu

Berita Terkait

Bangsaonline Video