Rupiah Terpuruk, Pengrajin Tahu - Tempe Kolaps
Kamis, 27 Agustus 2015 03:03 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pengrajin tahu dan tempe yang selama ini mengandalkan bahan baku kedelai impor terancam gulung tikar, menyusul terpuruknya nilai rupiah di angka Rp 14 ribu per dolar.
Sementara di satu sisi lahan tanaman kedelai setiap tahun mengalami penyusutan. Fakta itu membuat anggota Komisi DPRD Jawa Timur prihatin.
BACA JUGA:
Diboikot Umat Islam karena Bantu Tentara Israel, McDonald's Rugi Besar
SIG Gelar Pasar Murah dan Salurkan 6.000 Paket Sembako di Area Operasi
InfoEkonomi.ID Sukses Gelar Anugerah Penghargaan 5th Top Digital Corporate Brand Award 2024
Kolaborasi, Infobrand.id Salurkan Donasi Ramadhan Brand Berbagi di Jabodetabek
Anggota Komisi B DPRD Jatim, Subianto mengaku tingginya nilai dolar terhadap rupiah mengakibatkan pengrajin tahu - tempe kesulitan membeli dan terancam gulung tikar. Dikarenakan selama ini bahan baku kedelai mengandalkan impor. Ditambah dengan lahan tanaman kedelai di Jatim terus mengalami penurunan.
"Meroketnya nilai dolar memang sangat mempengaruhi para pengusaha kecil yang bahan bakunya mengandalkan impor. Jika kondisi ekonomi terus seperti ini, saya prediksi banyak pengrajin tahu-tempe yang gulung tikar. Untuk itu Komisi B DPRD Jatim mendesak adanya perluasan lahan tanam kedelai,” tegas politisi asal Fraksi Demokrat, Rabu (26/8).
Simak berita selengkapnya ...