PWNU Maluku Minta Muktamar NU Diulang | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

PWNU Maluku Minta Muktamar NU Diulang

Rabu, 12 Agustus 2015 22:58 WIB

KH Abdul Wahab Polpoke

AMBON, BANGSAONLINE.com - KH Abdul Wahab Abu Bakar Polpoke, ulama kharismatis Maluku, mengaku sangat sedih menyaksikan Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-33 di alun-alun Jombang Jawa Timur. Rais Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Maluku ini berkali-kali meneteskan air mata.

”Nahdlatul Ulama itu warisan Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari. Beliau itu waliyullah. Nahdlatul Ulama itu mulia, warisan para waliyullah. Kenapa PBNU dan Panitia Muktamar mempelakukan para kiai dengan cara tak manusiawi,” kata Kiai Abdul Wahab Abu Bakar Polpoke dengan suara parau karena menangis kepada wartawan, Rabu (12/08/2015).

Ia juga mengaku heran karena PBNU dan Panitia Muktamar memperlakukan keturunan (anak-cucu) Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari dengan cara tak wajar. ”Kiai Salahuddin Wahid (Gus Solah) itu kan cucu Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari,” katanya sembari terus menangis. (Baca juga: Tim Sukses Said Aqil Tega Fitnah Cucu Mbah Hasyim Asyari)

”Ini kan organisasi para ulama. Ulama itu kan tidak mencari dunia, tidak mencari jabatan, tidak mencari harta,” tegasnya.

Ia menilai bahwa Muktamar NU di alun-alun Jombang itu bukan saja tidak sesuai dengan AD/ART dan budaya NU, tapi juga bertentangan dengan ajaran Islam. Ia mencontohkan kasus Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA) yang menurut dia dipaksakan sebagai sistem pemilihan Rais Am Syuriah PBNU.

Menurut dia, AHWA sebagai konsep Islam dimanipulasi hanya untuk menyingkirkan figur tertentu untuk mengegolkan figur yang lain. ”Kalau Kiai Hasyim Muzadi itu dianggap berpolitik, apakah kiai-kiai yang masuk AHWA versi mereka tidak berpolitik,” katanya.

Ia menyebut KH Ma’ruf Amin seorang politisi, KH Ahmad Subadar juga politisi, dan bahkan KH Maemun Zubair juga politisi. Kiai Ma’ruf Amin semula politisi PPP lalu jadi Ketua Dewan Syuro PKB. Keluar dari PKB pindah ke Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) dan kembali lagi ke PKB.

Kiai Ahmad Subadar semula Ketua Dewan Syuro DPW PKB Jawa Timur, lalu pindah ke PKNU. Sementara Kiai Maemun Zubair Ketua Dewan Syuriah Partai Persatuan Pembangunan (PPP). ”Jadi semua berpolitik. Tinggal niatnya. Berpolitik untuk umat atau berpolitik untuk pribadi. Kalau berpolitik untuk diri pribadi sama dengan anjing mengejar bangkai,” katanya.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

 Tag:   muktamar-nu

Berita Terkait

Bangsaonline Video