Diboikot Umat Islam karena Bantu Tentara Israel, McDonald's Rugi Besar | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Diboikot Umat Islam karena Bantu Tentara Israel, McDonald's Rugi Besar

Editor: MMA
Sabtu, 13 April 2024 15:00 WIB

Maskot McDonalds. Foto: wikipedia

JAKARTA, BANGSAONLINE.com – Jika umat Islam bersatu ternyata sangat kuat. Buktinya McDonald's rugi besar ketika umat Islam di berbagai negara memboikot, karena perusahaan makanan cepat saji asal Amerika Serikat itu membantu tantara yang secara sadis menyerang warga .

Dilansir Okezone, McDonald's di membuat penjualan waralaba asal AS ini turun, setelah melakukan aksi pemberian makan gratis kepada pasukan saat awal serangan ke Gaza pada Oktober 2023.

McDonald's secara global mencatat bahwa konflik -Gaza berdampak signifikan pada kinerja beberapa pasar luar negeri pada kuartal IV-2023.

Untuk unit yang mencakup di wilayah Timur Tengah, China, dan India pertumbuhan penjualan bahkan hanya 0,7% pada kuartal IV-2024 atau jauh di bawah ekspektasi pasar.

CEO McDonald's Pusat Chris Kempczinski juga menyalahkan adanya sikap dan gerakan tersebut.

"Misinformasi atas reaksi buruk tersebut," katanya, dikutip dari BBC Indonesia, Jumat (12/4/2024).

McDonald's pun siap membeli kembali semua restoran yang ada di . Sebab, sistem bisnis McDonald's menerapkan waralaba, maka setiap operator di semua negara memiliki izin untuk menjalankan gerai dan mempekerjakan staf seperti di .

McDonald's melakukan aksi pemberian makan gratis kepada pasukan saat awal serangan ke Gaza pada Oktober 2023. Secara global, perusahaan raksasa makanan cepat saji ini pun langsung mendapat kritik, setelah Omri Padan menawarkan makanan gratis tersebut.

Aksi boikot langsung bermunculan setelah negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim seperti Kuwait, Malaysia, dan Pakistan mengeluarkan pernyataan agar masyarakat menjauhkan diri dari perusahaan tersebut, karena mereka lihat hal itu sebagai dukungan terhadap .

Namun Omri Padan bukanlah sosok baru dalam pusaran konflik antara -. Selama 30 tahun mengoperasikan restoran McDonald's di , pengusaha tersebut memicu sejumlah perselisihan.

Misalnya di 2013, Omri Padan membuat marah gerakan pemukim . Padan menolak seruan untuk membuka cabang jaringan makanan cepat saji McDonald's di pemukiman Ariel, wilayah Tepi Barat yang diduduki.

Omri Padan mengatakan, perusahaan yang dipimpinnya mempunyai kebijakan untuk tidak memasuki wilayah pendudukan. Saat itu, keputusan tersebut belum dikoordinasikan dengan kantor pusat McDonald's di AS.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video