Kemiskinan Ekstrem di Jatim Tersisa 0,82 Persen, Khofifah Janji Lanjutkan Programnya
Editor: Nur Syaifudin
Wartawan: Devi Fitri Afrianti
Jumat, 15 Maret 2024 13:50 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Kementerian Koordinator Pembangunan Manusaia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) dalam suratnya tanggal 26 Februari 2024 menyebut, kemiskinan ekstrem di Jawa Timur terisisa 0,82 %, bahkan 9 kota/kabupaten kemisiknan ekstrem dan jumlah penduduk miskinnya 0%.
Sembilan kabupaten/kota adalah Kota Batu, Kota Mojokerto, Kota Probolinggo, Kota Malang, Kota Blitar, Kabupaten Magetan, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Trenggalek, dan Kabupaten Ponorogo.
BACA JUGA:
Percepat Target Indonesia Emas, Khofifah Ajaak PMII Bangun Konsolidasi Internal dan Ekternal
Rakor Pengembangan OPOP, Khofifah Bagikan 3 Semangat Majukan Ekonomi Pesantren
Hari Kesiapsiagaan Bencana, Khofifah Ingatkan Pelbagai Hal saat Pancaroba
Adhy Karyono Jamin Investasi di Jawa Timur Menguntungkan
Surat Kemenko PMK itu disambut gembira Gubernur Jawa Timur Periode 2018-2024, Khofifah Indar Parawansa. Program-program yang dia jalankan bersama wagub menuai hasil yang bagus.
“Alhamdulillah, kabar ini melengkapi kegembiraan saya dan mas Emil Dardak di akhir kepemimpinan kami sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur. Apa yang kami upayakan dengan berbagai program efektif menurukan angka kemiskinan ekstrem di Jawa Timur,” ungkap Khofifah, Jumát (15/3/2024).
Lebih jauh Khofifah menjelaskan angka-angka yang berasil dia capai selama memimpin Jatim. Dalam tiga tahun terakhir (2020-2023) angka kemiskinan Ekstrem di Jawa Timur turun secara signifikan sebesar 3,58% atau 1.480.140 jiwa. Kemiskinan ekstrem di Jatim turun drastis dari 4,4% atau setara 1.812.210 jiwa pada 2020 menjadi 0,82% atau 331.980 jiwa pada Maret 2023 sehingga Jatim menerima penghargaan insentif fiskal.
Simak berita selengkapnya ...