Cegah Radikalisme, Forpimda Kediri Teken Kesepakatan
Minggu, 02 Agustus 2015 02:04 WIB
KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pertengahan bulan Juli 2015 lalu terjadi isu kesalahpahaman terkait bentrokan yang berujung pembakaran dengan menghanguskan rumah, toko dan sebuah masjid di Tolikara Papua.
Menyikapi kejadian tersebut Pemerintah Kabupaten Kediri segera mengantisipasi dampak yang bisa ditimbulkan dari kesalahpahaman komunikasi antar umat beragama tersebut. Pemerintah Kabupaten Kediri menggelar Rapat Koordinasi Kerukunan Antar Umat Beragama Bersama Forkopimda Dengan Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat Kabupaten Kediri di Pendopo Kabupaten Kediri.
BACA JUGA:
Pemkab Kediri Terima Opini WTP ke-8 dari BPK
Halal Bihalal, Dhito Didoakan Warga Bisa Lanjutkan Pembangunan di Kabupaten Kediri
Paripurna DPRD Kabupaten Kediri, Fraksi NasDem tak Sampaikan PU atas LKPJ, ini Alasannya
Bupati Kediri Gelar Halal Bihalal Bareng Masyarakat di Pendopo Panjalu
Rapat koordinasi kerukunan antar umat beragama ini dihadiri oleh Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno, Wakil Bupati Kediri Drs. H. Masykuri, MM, Kapolres Kediri Akhmad Yusep G., SH, S.IK, MH, Komandan Kodim 0809 Kediri Letkol Inf. Purnomosidi, SIP. yang diwakili Kasdim Mayor Inf. Suko Edi Winarto. Serta FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama), FKDM (Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat), NU (Nahdlatul Ulama), Muhamadiyah, LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia), PHDI (Persatuan Hindu Dharma Indonesia), Bamag (Badan Musyawarah Antar Agama), Paroki dan MUI (Majelis Ulama Indonesia).
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno menjelaskan, di Kabupaten Kediri toleransi umat beragamanya sangat kuat. “Sebagai contoh di Desa Medowo Kecamatan Kandangan, antara Gereja, Masjid dan juga Pura lokasinya sangat berdekatan. Selain itu juga di Kecamatan Ngancar terdapat Masjid yang lokasinya bersebelahan dengan Gereja. Hal tersebut menandakan bahwa masyarakat Kabupaten Kediri sangat mampu menjaga kerukunan antar umat beragama,” ujar dia.
Simak berita selengkapnya ...