Langkah Pj Gubernur Jatim Antisipasi Meningkatnya Potensi Bencana Hidrometeorologi | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Langkah Pj Gubernur Jatim Antisipasi Meningkatnya Potensi Bencana Hidrometeorologi

Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Minggu, 10 Maret 2024 21:11 WIB

Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono, saat meninjau banjir di Mojokerto.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Cuaca ekstrem yang masih akan berlangsung di Jawa Timur hingga bulan ini berpotensi meningkatkan ancaman , baik berupa angin kencang, banjir dan tanah longsor. Menanggapi hal tersebut, Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono, mengimbau kepada segenap masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaannya, terutama saat hujan dengan intensitas tinggi.

"Sepekan ini, banyak kejadian banjir, angin kencang dan tanah longsor di berbagai daerah. Kami mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, agar terhindar dari bencana yang mengancam," ujarnya di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Minggu (10/3/2024).

Ia pun memastikan bahwa segenap perangkat daerah di lingkungan Pemprov Jatim dalam kondisi kesiapsiagaan penuh dalam menghadapi potensi hidrometerologi basah yang terjadi di awal tahun ini. Seluruh sistem kesiapsiagaan bencana di Jawa Timur sudah sangat siap guna mengantisipasi potensi bencana tersebut, baik dalam bentuk peralatan maupun pasukan.

Berdasarkan rilis dari , puncak musim penghujan diprediksi terjadi pada Januari-Maret 2024. Adhy menjelaskan, "Merespons prediksi ini, Pemprov Jatim dengan kesiapsiagaan penuh, seluruh elemennya utama BPBD, Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial wajib fast respon dan lakukan langkah antisipasi di masa-masa seperti ini."

Bencana hidrometeorologi sendiri, disebutkan sudah terjadi di beberapa kabupaten/kota di Jawa Timur, seperti Kabupaten dan Kota Mojokerto mengalami banjir, tanggul jebol hingga jembatan putus, kemudian genangan, di Kabupaten dan Kota Probolinggo, Kabupaten Madiun, Magetan dan Ngawi juga terjadi banjir luapan air sungai usai hujan deras.

Pj Gubernur Jatim pun memastikan bahwa beberapa daerah yang dilanda bencana banjir tersebut telah mendapatkan penanganan, "Alhamdulillah sesuai update dari teman-teman di lapangan, kondisi saat ini semua telah surut total dan tidak ada korban jiwa."

Lebih lanjut, ia menyampaikan, langkah-langkah Pemprov Jatim dalam merespons serta memitigasi potensi bencana tersebut, di antaranya, melalui sistem peringatan dini (Early Warning System) terpadu BPBD yang dikembangkan dan notifikasinya disebarluaskan melalui semua moda komunikasi.

"Ini disebarluaskan melalui semua moda komunikasi, Website, media sosial, SMS Blast, kemudian juga ada integrasi teknologi canggih, seperti radar cuaca milik dan pemantauan sungai dari BBWS, PU SDA dan Jasa Tirta diintegrasikan pada Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) yang dipantau secara 24 jam 7 hari," terang Adhy.

"Kami juga telah memperkuat tanggul-tanggul yang kritis, meningkatkan kapasitas pompa air dan normalisasi sungai untuk meningkatkan kapasitas daya tampung air sekaligus melancarkan aliran," imbuhnya.

Selain itu, pihaknya juga telah meningkatkan kapasitas masyarakat melalui sosialisasi dan pengembangan Destana (Desa Tangguh Bencana), Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) dan melakukan gerakan tanam pohon yang dilakukan secara kolaboratif dengan pemerintah daerah dan para relawan.

"Kita juga adakan pelatihan evakuasi, pemahaman akan peringatan dini, dan pengetahuan tentang tanggap darurat bencana, termasuk kepada kelompok usia dini melalui program SPAB di sekolah-sekolah," ungkapnya.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video