Di Lamongan, Gubernur Khofifah Dorong Diversifikasi Profesi dari Kalangan Hafidz dan Hafidzhoh
Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Senin, 22 Januari 2024 18:42 WIB
LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Gubernur Khofifah memberikan motivasi dan pengarahan terkait pentingnya diversifikasi profesi dari kalangan penghafal Alquran saat menghadiri prosesi Wisuda Tahfidz Alquran Gerakan Lamongan Menghafal (GLM) 2024, Senin (22/1/2024).
Ia memacu semangat para 3.942 hafidz dan hafidzoh bahwa hafalan Alquran merupakan aset masa depan mereka, terutama karena saat ini banyak perguruan tinggi baik negeri maupun swasta hingga TNI dan Polri membuka jalur pendaftaran khusus hafidz-hafidzhoh.
BACA JUGA:
Rakor Pengembangan OPOP, Khofifah Bagikan 3 Semangat Majukan Ekonomi Pesantren
Hari Kesiapsiagaan Bencana, Khofifah Ingatkan Pelbagai Hal saat Pancaroba
Khofifah Jadi Satu-satunya Gubernur Penerima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha
Jokowi Dikabarkan Batal Hadir Peringatan Otoda XXVIII di Surabaya
Bahkan, mantan Menteri Sosial itu menyebutkan peluang diversifikasi profesi untuk para hafidz kian terbuka lebar, utamanya di bidang kedokteran dan siber. Sebab, memori penghafal Alquran dinilai mampu mengingat istilah medis dan rumus-rumus coding yang rumit.
"Sekarang penghafal Qur’an juga menjadi prioritas untuk jurusan kedokteran dan menjadi pakar coding karena ingatan yang tajam. Ini harus terus dibangun sinergitas antara pesantren dan sekolah, sehingga dapat menjalin hubungan dengan PTN yang sudah menyiapkan kuota untuk hafidzhoh di jurusan kedokterannya, serta menawarkan prodi coding," urai Khofifah.
Ia juga mendorong sekolah dan pesantren para hafidzhoh untuk bekerjasama dengan perguruan tinggi negeri yang telah menyiapkan kuota untuk penghafal Alquran di program studi kedokteran dan menawarkan jurusan coding.
"Pak Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo sendiri sedang mencari hafidzoh untuk ditraining sebagai partner ahli coding. Ini adalah upaya untuk melakukan diversifikasi profesi melalui basis hafidzoh," tuturnya.
Khofifah lalu menyampaikan apresiasinya kepada para hafidzhoh. Ia mengajak para hafidzhoh untuk tidak lupa mengamalkan hafalan Alqurannya, sebab Alquran menjadi penuntun hidup dan menjadi penyeimbang hidup bagi masyarakat.
"Hari ini yang diwisuda adalah para penghafal 30 Juz. Semoga ini menjadi referensi bagaimana Alquran menjadi penunjuk jalan yang terang bagi kita semua. Semoga apa yang telah dihapalkan dapat bisa membawa perubahan. Jangan lupa selalu diamalkan dan dijaga hafalannya terutama di hadapan gempuran gadget," ujarnya.
Ia memberi acungan jempol kepada Pemkab Lamongan beserta para ustad dan ustadzah, sekolah dan pesantren yang selalu memotivasi siswa-siswinya untuk mencintai Alquran dan menjadikannya pegangan hidup berbangsa dan bernegara. Ia bercerita, Jawa Timur disebut sebagai daerah yang bercahaya berkat kehadiran para penghafal Alquran di Bumi Majapahit.
Simak berita selengkapnya ...