Khawatir Digusur, Petani Pengelola Hutan Datangi Kantor KPH Perhutani Mojokerto
Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Yudi Eko Purnomo
Selasa, 24 Oktober 2023 17:38 WIB
MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mojokerto menerima petani dari Dawarblandong. Para petani yang biasa mengelola hutan tersebut berharap penanaman tebu kerja sama dengan PT Perkebunan Nusantara tidak meniadakan pengelolaan hutan yang selama ini mereka lakukan.
Administratur Perhutani Mojokerto, Andi Adrian Hidayat, bersama Kepala Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Nganjuk, Endang Handayani, menyampaikan beragam alasan dan manfaat pengembangan Agroforestry Tebu Mandiri (ATM) di lahan Perhutani KPH Mojokerto, di antaranya ATM adalah penugasan dari pemerintah untuk mendukung swasembada gula nasional.
BACA JUGA:
Adhy Karyono Pastikan Komitmen Pemprov Jatim Terhadap Pelestarian Hutan
Dibantu Gus Barra, Ibu Lahirkan Bayi Kembar, Dua Anaknya Dinamakan Barra
Polisi Tangkap 2 Residivis Curanmor di Mojokerto
Longsor di Mojokerto, Warga Diimbau Relokasi
Hal itu disampaikan menanggapi adanya penolakan penanaman tebu agroforestry tebu mandiri di Kemlagi yang dilakukan puluhan orang mengatasnamakan warga Koalisi Petani Mojokerto Menggugat (KPMM), Selasa (24/10/2023).
Koordinator petani, Triyanto dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gemma PS meminta pengelolaan hutan di Mojokerto tidak menggusur petani yang menggantungkan kehidupannya pada lahan hutan
“Menolak program ATM di Kemlagi karena banyak masyarakat yang hanya menggantungkan hidupnya dengan mengolah lahan di kawasan hutan,” ujarnya.
Sementara itu, Andi menerangkan bahwa lokasi ATM adalah petak yang tanaman KY putihnya gagal atau jarang-jarang dan bukan petak yang produktif. Hal tersebut dilakukan untuk mendukung swasembada gula nasional.
Simak berita selengkapnya ...