APBD Gresik 2024 Diproyeksikan Surplus Rp31 M, Begini Respons Fraksi NasDem
Editor: Nur Syaifudin
Wartawan: Syuhud Almanfaluty
Jumat, 20 Oktober 2023 15:40 WIB
GRESIK, BANGSAONLINE.com - Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Gresik tahun 2024 diproyeksikan terdapat sisa lebih penggunaan anggaran (silpa) atau surplus (berlebih) Rp31 miliar.
Hal ini disampaikan Ketua Fraksi NasDem DPRD Gresik, Mohammad Nasir, kepada BANGSAONLINE.com, Jumat (20/10/2023).
BACA JUGA:
Geliatkan Sektor Wisata, Begini Saran Pimpinan DPRD Gresik dan Caleg Terpilih DPR RI
Kandidat Ketua DPRD Gresik, Mohammad dan Syahrul Bersaing Ketat
Komisi IV DPRD Gresik Dalami LKPj Kepala Daerah 2023 Bersama OPD Mitra
Siapkan 4 Kader untuk Running Pilkada Gresik 2024, PKB Bentuk Desk Pilkada
Dikatakan Nasir, untuk pendapatan daerah RAPBD Gresik tahun 2024 ditetapkan sebesar Rp3.636.534.627.869,00. Rinciannya, pendapatan asli daerah (PAD) Rp1.447.580.914 .605,00.
"PAD itu bersumber dari pajak daerah sebesar Rp975,200 miliar, retribusi daerah sebesar Rp197.345 .900.000,00, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sebesar Rp12,660 miliar, dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah sebesar Rp262.375.014. 605,00," jelas Nasir.
Selanjutnya, pendapatan transfer sebesar Rp2.188.953.713.264,00. Rinciannya, pendapatan transfer pemerintah pusat Rp1.871.764.099.640,00, pendapatan transfer antar daerah sebesar Rp317.189.613.624,00, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah nihil.
Adapun proyeksi belanja daerah di RAPBD 2024 ditetapkan sebesar Rp3.605.113.188.630,00.
"Belanja itu terdiri dari belanja operasi sebesar Rp2.473.522.848.184,00, belanja modal Rp337.877.411.523,00, dan belanja tidak terduga sebesar Rp10 miliar," terang Nasir.
"Sementara belanja transfer sebesar Rp783.712.928.923,00, sehingga terjadi surplus Rp 31.421.439.239,00, atau 0,87 persen dari pendapatan daerah," sambungnya.
Fraksi NasDem, kata Nasir, menilai perencanaan dan penyusunan APBD 2024 kurang serius dan maksimal. Sebab, terlihat sangat asal-asalan.
"Pada pendapatan daerah masih terlihat banyak potensi yang dapat dimaksimalkan, sehingga perlu dilakukan penggalian kembali, dikarenakan angkanya masih dalam kesanggupan untuk mengeksplor (menggali) pendapatan," jelasnya.
Simak berita selengkapnya ...