Gugat Batas Umur Capres-Cawapres di bawah 35 Tahun untuk Gibran? | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Gugat Batas Umur Capres-Cawapres di bawah 35 Tahun untuk Gibran?

Editor: MMA
Senin, 07 Agustus 2023 10:12 WIB

Dahlan Iskan

JAKARTA, BANGSAONLINE.com Rakyat Indonesia sudah cerdas secara politik. Begitu muncul berita ada yang menggugat batas minimum batas usia calon presiden dan calon wakil presiden dari 40 tahun menjadi 35 tahun, publik langsung mengendus siapa yang menggugat dan siapa di balik skenario politik itu semua.

Apalagi sebelumnya juga ramai di publik tentang keinginan pusat kekuasaan untuk menambah periode jabatan presiden dari dua periode menjadi tiga periode. Tapi keinginan itu kandas karena ditentang mayoritas rakyat Indonesia.

Berikutnya muncul skenario penundaan pemilu. Lagi-lagi kandas karena ditentang banyak pihak.

Rakyat – terutama kelompok kelas menengah - sudah khatam ngaji pada Lord Acton, ahli sejarah berkbangsaan Britania Raya. Tokoh dunia kelahiran 10 Januari 1834, Napoli, Italia, itu punya kredo: "Power tends to corrupt, and absolute power corrupt absolutely" (kekuasaan itu cenderung korup, dan kekuasaan yang absolut cenderung korup secara absolut).

Maka kekuasaan harus dibatasi. Lalu bagaimana dengan gugatan usia minimum capres-cawapres dari 40 tahun menjadi 35 tahun? Benarkah untuk Gibran?

Silakan cara tulisan wartawan senior Dahlan Iskan di HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE hari ini, Senin 7 Agustus 2023. Selamat membaca:

PENGANTAR REDAKSI BANGSAONLINE

RASANYA tidak ada lagi yang tidak setuju: batas usia calon wakil presiden 40 tahun itu terlalu tua. Bahwa ada yang tidak setuju batas itu dimudakan alasannya bukan lagi soal terlalu tua atau terlalu muda.

Alasan yang paling umum: janganlah perubahan itu dikarenakan ada kepentingan khusus yang agak mendesak. Yakni agar , putra Presiden Jokowi memenuhi syarat dicalonkan sebagai wapres.

Kini umur Gibran 35 tahun. Tanggal 1 Oktober depan 36 tahun. Menurut UU Pemilu yang berlaku, syarat minimal adalah 40 tahun.

Mengapa waktu UU itu dibuat syarat minimalnya diputuskan 40 tahun? Begitu tua?

Dari beberapa anggota dan mantan anggota DPR yang saya hubungi tidak ada yang bisa memberikan keterangan ilmiah. Seingat mereka satu-satunya pertimbangan adalah soal ''kematangan''.

Kata mereka: untuk menjadi calon presiden (dan wakil presiden) sebuah negara sebesar Indonesia haruslah seorang yang sudah matang. Tapi ketika didesak dengan pertanyaan apa ukuran matang itu tidak ada yang bisa menjawab.

Waktu itu tidak terjadi perdebatan yang keras soal batasan umur. Begitu berbicara persyaratan umur seperti langsung sepakat saja: 40 tahun. Tidak terbayangkan ada orang berumur 35 tahun bakal jadi capres atau cawapres.

Umur 40 tahun itu dianggap matang dengan perhitungan: umur 24 tahun lulus universitas, lalu selama 15 tahun berkarir di berbagai bidang. Maka mereka dianggap matang di umur 40 tahun. Ada juga pepatah yang terkenal di seluruh dunia: life begins at forty.

Tapi secara ilmiah itu tidak akan bisa dipertanggungjawabkan. Orang bisa sudah matang di usia 35 tahun. Bahkan tiga atau lima tahun sebelumnya. Pak Harto jadi presiden di usia 39 tahun. Bung Syahrir jadi perdana menteri di umur 30 tahun.

Calon presiden Amerika Serikat sekarang ini ada yang berumur 37 tahun. Namanya: Vivek Ramaswamy. Dari partai Republik. Pengusaha bidang keuangan. Lahirnya di Cincinnati, Ohio, keturunan India –ayahnya lahir di Karala, India selatan. Ia orang Tamil dan masih bisa berbahasa Tamil. Istrinya juga keturunan India –mereka bertemu saat sama-sama kuliah di Yale University yang terkenal itu. Vivek kuliah hukum. Istrinya kuliah di fakultas kedokteran.

Di tengah para capres yang tua-renta (Joe Biden dan Donald Trump) tampilnya Vivek seperti hujan di padang tandus. Kalau Vivek terpilih, ia jadi orang Hindu pertama menjabat presiden Amerika.

Maka tidak ada yang menentang kalau syarat umur itu dibuat lebih muda. "Bahkan dalam hal kematangan di bidang teknologi informasi, kian tua kian tidak matang," ujar I Gede Pasek, pengacara yang mantan anggota DPR. "Justru yang lebih tua gagap teknologi," tambahnya.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video