27 Desa di Lumajang Kekeringan, Jamaah Masjid Kesulitan Air Wudu, Terpaksa Tayamum
Sabtu, 20 Juni 2015 21:28 WIB
LUMAJANG, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kabupaten Lumajang hingga kini belum bisa mengatasi kekeringan yang menyebabkan krisis air bersih bagi warganya.Kantor Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Lumajang dikabarkan menerima cukup banyak permintaan bantuan distribusi air bersih untuk tempat ibadah di wilayah kekeringan. Permintaan itu diajukan oleh takmir masjid dan musolla dari berbagai desa yang dilanda kekeringan tahunan.
Kabupaten Lumajang telah menetapkan status siaga darurat kekeringan, dengan peta wilayah krisis air bersih mencakup 27 Desa yang tersebar di 6 Kecamatan.
BACA JUGA:
Usai Dilanda Banjir Lahar Dingin Semeru, Pemkab Lumajang Perbaiki Sejumlah Infrastruktur
Jelang Pilkada 2024, Pj Bupati Lumajang Imbau ASN Jaga Stabilitas Politik
Tingkatkan Daya Beli Masyarakat saat Ramadan, Khofifah Gelar Pasar Murah untuk Warga Lumajang
Baznas Jatim Realisasikan Pembangunan Masjid Induk di Lumajang
"Kami mendapatkan lagi pengajuan bantuan pengiriman air bersih dari takmir masjid di wilayah Ranuyoso. Sebelumnya ada beberapa desa lainnya yang juga mengajukan bantuan pengiriman air bersih serupa,"kata Sekretaris BAZ Atok Hasan Sanusi, SH.
Dari keterangan takmir masjid yang mengajukan permohonan bantuan, memasuki Ramadan kali ini kondisi krisis air bersih yang terjadi semakin parah di daerah-daerah kekeringan tersebut. Padahal, di tempat-tempat ibadah seperti masjid dan musala sangat dibutuhkan suplai air bersih untuk kepentingan bersuci atau wudhu bagi para jamaah.
Namun yang terjadi bak air yang ada di masjid dan musala kering. Sehingga jamaah yang akan beribadah, kesulitan untuk mengambil wudu. "Kalau mau bersuci, jamaah terpaksa harus menggunakan stok air di rumahnya masing-masing, kalau juga tidak ada, warga terpaksa bertayamum,"ujar nya.
Simak berita selengkapnya ...