8 Kampus di Tuban Sepakat Tangkal Radikalisme dan Terorisme
Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Suwandi
Rabu, 24 Mei 2023 19:54 WIB
TUBAN, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 8 kampus di Tuban sepakat untuk menangkal gerakan radikalisme dam terorisme yang bisa saja menyasar mahasiswanya. Hal tersebut dibuktikan dengan menggelar seminar serta deklarasi anti-radikalisme dan terorisme di Aula Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama (IIKNU) Tuban, Rabu (24/5/2023).
Selain para rektor, kegiatan itu juga dihadiri para mahasiswa dari setiap kampus. Kemudian, para peserta dibekali langsung oleh Kapolres Tuban, AKBP Suryono; pemateri Ali Fauzi (mantan napi teroris bom Bali), dan Gus Riza Shalahuddin Habibi selaku tokoh agama serta Supiana Dian N. selaku akademisi sekaligus Rektor Unirow Tuban.
BACA JUGA:
Ratusan Masyarakat Antusias Ikuti Seminar Pengenalan ASN Kemenkumham di Tuban
Membanggakan, SMP Muhammadiyah 1 Tuban Raih 10 Piala Tingkat Provinsi
Bentuk Karakter Harmonis, Visioner dan Berdaya, 679 Mahasiswa Unirow Tuban Ikuti PKKMB
Pemerhati Lingkungan di Tuban Komentari Penanganan Lahan Proyek GRR
Rektor IIKNU Tuban, Miftahul Munir, menyebut seminar ini dilaksanakan secara daring dan luring yang telah diikuti ratusan mahasiswa serta masyarakat umum dalam rangka menangkal masuknya paham radikalisme, dan terorisme di Tuban, khususnya di kalangan kampus dan mahasiswa.
"Kegiatan ini dilatarbelakangi kekhawatiran kami dan beberapa pimpinan kampus di Tuban terhadap maraknya pengaruh paham tersebut masuk di kampus kota-kota besar," ujarnya.
Ia menjelaskan, kegiatan ini juga termasuk dari instruksi Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem Makarim. Apalagi sebentar lagi Indonesia memiliki hajat yang besar yaitu Pemilu serentak 2024. Sehingga, jangan hajat besar tersebut dimanfaatkan pihak-pihak yang tidak senang dengan Presiden Joko Widodo untuk menggiring opini bahwa mereka yang paling benar.
"Maka kita pimpinan kampus di Tuban sepakat menghadap kapolres menyelenggarakan kegiatan ini," paparnya.
Menurut Munir, seminar dan deklarasi ini sebenarnya sebagai bentuk "virus" untuk kemudian disebarluaskan kepada rekan-rekan mereka di kampus. Diharapkan, jangan sampai di Tuban muncul benih-benih radikalisme dan terorisme. Karena harus dipangkas khususnya di lingkungan kaum intelek atau mahasiswa. Apalagi mahasiswa memiliki daya analisis yang bagus, sehingga "virus" ini harus ditanamkan.
"Pasa intinya lebih baik mencegah dari pada mengobati," tegasnya.
Simak berita selengkapnya ...