Anies Berkiblat ke China atau AS? Ini Jawaban Capres Nasdem itu di Depan 50 Pimpinan Media di Jatim | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Anies Berkiblat ke China atau AS? Ini Jawaban Capres Nasdem itu di Depan 50 Pimpinan Media di Jatim

Editor: M Mas'ud Adnan
Sabtu, 18 Maret 2023 12:50 WIB

Anies Baswedan saat dialog dengan para pimpinan media bertajuk “Chief Editors Meeting Bersama Anies Baswedan” di Shangri La Hotel Surabaya, Jumat (17/5/2023) malam. Foto: BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Calon Presiden (Capres) Partai Nasdem, , mengundang 50 Jawa Timur dalam acara bertajuk “Chief Editors Meeting Bersama di Shangri La Hotel Surabaya, Jumat (17/5/2023) malam.

Dialog Anies dengan para petinggi media itu dipandu Dhiman Abror Djuraid, wartawan senior yang juga mantan pemimpin redaksi sejumlah media, antara lain Jawa Pos, Surya, Surabaya Post, dan media lain. Doktor ilmu komunikasi itu juga dikenal sebagai kolumnis.

Yang menarik, di hadapan para itu, tampil egaliter. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menolak duduk di atas panggung yang telah disiapkan panitia (Nasdem).

“Ini kayak kepala daerah mau menyosialisasikan program dan instruksi,” kata Anies berseloroh.

Anies minta duduk sejajar dengan para yang hadir. Otomatis panitia memindahkan kursi dan meja ke lantai bawah.

“Ini lebih enak, meski tetap berjarak,” kata Anies sembari mengatakan bahwa saat menjabat Gubernur DKI pun ia memimpin secara egaliter.

Anies juga tak mau menyampaikan kata sambutan atau pengantar seperti yang diminta Dhiman Abror. Ia mengaku lebih suka bertanya daripada memberikan instruksi.

( dan Dhiman Abror Djuraid dalam acara dialog dengan para Jawa Timur. Acara itu bertajuk “Chief Editors Meeting Bersama ” di Shangri La Hotel Surabaya, Jumat (17/5/2023) malamFoto: bangsaonline.com)

Acara dialog pun berlangsung gayeng. Banyak pertanyaan dilontarkan para . Mulai dari yang berat hingga yang ringan, bahkan ada yang hanya menyampaikan pujian.

M. Mas’ud Adnan, CEO HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE yang juga hadir menyampaikan tiga pertanyaan.

“Saya to the point saja. Pak Anies, jika panjenengan terpilih sebagai presiden, akan berkiblat ke mana, ke Tiongkok (China) atau ke Amerika Serikat,” tanya Mas’ud Adnan. Sebab, faktanya, hampir semua presiden RI – bahkan presiden negara lain - tak lepas dari ketergantungan kepada Amerika atau China.

“Kedua, sekarang kondisi Polri sedang banyak masalah. Mulai kasus Sambo dan yang lain. Apa yang akan dilakukan Pak Anies dan dari mana akan menyelesaikan problem di institusi Polri itu,” tanya Mas’ud Adnan yang alumnus Pesantren Tebuireng dan Pascasarjana Unair.

“Jika dulu TNI yang banyak menduduki jabatan strategis, kini justru polisi yang banyak menduduki jabatan strategis, termasuk pimpinan KPK, BIN, dan yang lain. Bagaimana menurut Pak Anies,” tambahnya.

“Ketiga, saya dapat informasi, apa benar Pak Anies dekat dengan Aguan,” tanya Mas’ud Adnan. Yang dimaksud Aguan adalah Sugianto Kusuma, konglomerat etnis Tionghoa yang disebut-sebut sebagai salah satu konglomerat 9 naga.

menjawab satu per satu. “Ini seperti ujian disertasi,” canda Anies sembari tertawa.

Soal Amerika dan China, kata Anies, kita dalam bernegoisasi harus tegas memprioritaskan kepentingan Indonesia.

“Kita harus punya apa yang kita sebut national interest,” tegas cucu Pahlawan Nasional AR Baswedan itu.

Ia mengaku pernah bertemu dengan pimpinan negara tapi ia enggan menyebutkan negara mana. Anies mengaku menjelaskan kepada pimpinan negara itu tentang posisi dan kepentingan Indonesia. Artinya, dalam bernegoisasi harus tegas menomorsatukan kepentingan Indonesia.

“Kalau ditanya kiblat, maka kiblat kita Indonesia,” katanya.

Anies juga menjawab tentang problem kepolisian. Menurut dia, perlu anggaran yang cukup untuk Polri secara detail. Misalnya, polres itu butuh berapa untuk operasional dan seterusnya.

Kenapa? Karena umumnya ada tiga hal yang menyebabkan institusi atau lembaga itu tidak efektif dan menimbulkan korupsi.

Pertama, karena kebutuhan yang tidak tercukupi. Akibatnya, timbul korupsi.

Kedua, karena faktor keserakahan. Sehingga kebutuhan itu tak pernah merasa tercukupi.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video