The Mukaab bukan Saingi Ka'bah dan Tempat Ibadah, Tapi untuk Bisnis dan Pariwisata | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

The Mukaab bukan Tempat Ibadah dan Saingi Ka'bah, Tapi untuk Bisnis dan Pariwisata

Editor: MMA
Kamis, 23 Februari 2023 15:52 WIB

The Mukaab. Foto: ummid.com/tempo

JAKARTA, BANGSAONLINE.com – Prof KH Nadirsyah Hosen, Ph.D, Rais Syuriah Pengurus Cabang Instimewa (PCI) Nahdlatul Ulama (NU) Australia-Selandia Baru mengatakan bahwa The Mukaab, gedung raksaa, yang dibangun Putra Mahkota Saudi Arabia Muhammad Bin Salman (MBS) bukanlah untuk menyaingi Ka’bah.Melainkan untuk kepentingan ekonomi dan pariwisata.

Seperti ramai deiberitakan, Kerajaan Arab Saudi  - dalam hal ini MBS - berambisi memabangun proyek raksasa The Mukaab. Proyek akbar The Mukaab diperkirakan selesai pada 2030.

MBS  tak mau ada yang menghalangi. Bahkan 47 warga Saudi Arabia ditangkap karena rumahnya menolak digusur. Menurut laporan Middle East Eye, 47 warga dari suku Howeitat di Arab Saudi ditahan aparat keamanan setempat. Alasannya karena menolak penggusuran untuk memberi jalan bagi proyek kota NEOM, lokasi The Mukaab berdiri.

Menurut Gus Nadir, panggilan akrab Prof Nadirsyah Hosen, meski bentuknya kubus menyerupai baitullah, tapi bukan dibangun untuk tempat ibadah atau menyangi Ka’bah seperti anggapan sebagian warganet selama ini. Apalagi ada yang mengatakan bahwa MBS membuat ka’bah sendiri.

Gus Nadir menilai anggapan itu terlalu lebay. Mukaab, tegas Gus Nadir, ukurannya jelas lebih luas dan tinggi, 400 meter. Bahkan kapasitasnya disebut-sebut memuat 20 gedung pencakar langit.

Gus Nadir mengungkapkan bahwa Mukaab bakal menjadi ikon pariwisata dan bisnis di Arab Saudi untuk bersaing dengan Uni Emirat Arab (UEA) dan Qatar.

“Bukan niat ibadah atau menyaingi Ka’bah. Jadi nggak ada hubungannya seolah bikin Ka’bah kedua. Jauh banget lah tuduhannya,” kata Gus Nadir dikutip NU Online.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video