Tren Inklusi Keuangan Meningkat, Pemkot Kediri dan OJK Susun Strategi Edukasi Masyarakat | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Tren Inklusi Keuangan Meningkat, Pemkot Kediri dan OJK Susun Strategi Edukasi Masyarakat

Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Muji Harjita
Rabu, 25 Januari 2023 18:09 WIB

Kepala Bagian Administrasi Perekonomian, Tetuko Erwin Sukarno, saat memberi pemaparan. Foto: Ist

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Menyadari pentingnya literasi untuk mengimbangi tingkat inklusi keuangan yang semakin tinggi, Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) menyelenggarakan rapat koordinasi guna merumuskan strategi yang akan dilakukan untuk mengedukasi masyarakat terkait layanan jasa keuangan, Rabu (25/1/2023).

Bertempat di Ruang Rapat Bappeda , rakor dipimpin oleh Kepala Bagian Administrasi Perekonomian, Tetuko Erwin Sukarno. Ia memaparkan data dari Survei Nasional Literasi dan (SNLIK) yang menyebut tingkat inklusi keuangan masyarakat saat ini sebesar 87,56 persen. Angka tersebut berbanding cukup jauh dengan tingkat yang hanya sebesar 20,21 persen.

“Tingkat inklusivitas sudah cukup tinggi, artinya sangat gampang bagi masyarakat untuk mengakses pinjaman maupun investasi. Akan tetapi hal ini belum diiringi dengan tingkat literasi atau pemahaman masyarakat terhadap investasi dan layanan jasa keuangan,” paparnya.

Untuk itu, diperlukan sinergitas dan kolaborasi dari semua pihak untuk memberikan edukasi ke masyarakat secara masif agar masyarakat bisa memahami risiko dan konsekuensi mengikatkan diri terhadap akses jasa keuangan yang dilakukan baik berupa pinjaman maupun investasi.

"Hari ini kita kumpulkan OPD yang memiliki saluran untuk berkomunikasi ke masyarakat. Kita petakan dan kita tentukan metode apa yang nanti akan kita pakai untuk memberi edukasi ke masyarakat. Selain itu, kita juga optimalkan media-media sosial yang dimiliki masing-masing OPD," kata Erwin.

Dengan digencarkannya sosialisasi dan edukasi ke masyarakat baik melalui kegiatan formal maupun informal, ia berharap masyarakat tidak mudah tergiur iming-iming produk jasa layanan keuangan dengan imbal jasa yang terlalu tinggi dan tidak rasional.

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video